Perekat isocyanate (isocyanate glue)
Beberapa kelas perekat yang digunakan dalam kayu
ikatan menggunakan isocyanate. Isocyanate ini banyak digunakan karena
reaktivitasnya dengan kelompok yang mengandung hidrogen reaktif, seperti amina
dan alkohol pada suhu kamar. Hal ini menghasilkan fleksibilitas yang tinggi
pada produk yang dihasilkan karena mereka bisa melakukan self polymeryzation
atau bereaksi dengan monomer lainnya. Isocyanate paling sering digunakan
untuk menghasilkan polyurethane dengan bereaksi dengan diol cair.
Reaktivitas dari isocyanate selain
memberikan keuntungan juga bisa merugikan. Keuntungannya adalah bahwa
polimerisasi bisa berlangsung cepat dan biasanya dengan konversi yang tinggi.
Sedangkan salah satu kelemahan adalah bahwa isocyanate ini akan
bereaksi dengan air yang ada dalam produk kayu. Air ini dapat mengurangi berat
molekul efektif dengan mengubah stoikiometri dan dapat bersaing dengan reaksi
yang diinginkan dari perekat dengan kayu, seperti gugus hidroksil dalam
pecahan selulosa dan hemiselulosa serta fenol dan gugus hidroksil dalam domain
lignin. Kerugian lain adalah mereka dapat bereaksi dengan cepat dengan
banyak senyawa dalam tubuh manusia. Reaksi-reaksi ini dalam kondisi fisiologis
yang cepat dan tidak reversibel yang berarti bahwa faktor keselamatan merupakan
hal yang sangat penting pada penanganan isocyanate. Perhatian yang
penting ketika tahap pembuatannya ketika terdapat iscyanate dengan
berat molekul yang rendah dan volatil. Keadaan yang bisa berbahaya adalah
ketika panas dari pembakaran dapat menyebabkan pembentukan kelompok free
isocyanate. Isocyanates yang digunakan dalam ikatan kayu yang
tidak begitu berbahaya dibandingkan dengan beberapa isocyanate lain
karena mereka umumnya memiliki berat molekul yang lebih tinggi sehingga
volatilitas dan jumlah free isocyanate nya relatif terbatas.
Perekat isocyanate kayu yang paling umum
adalah self-curing isocyanate, yang bereaksi dengan air dalam kayu
untuk memulai proses pengeringan. Ini digunakan dalam produksi komposit dan
dalam perekatan produk kayu laminasi. Polymeric diphenylmethane
diisocyanate (pMDI) digunakan terutama untuk produksi dari oriented
strandboard dan merupakan satu-satunya perekat yang dikenal bisa bekerja
dengan baik untuk ikatan dari strawboard (papan jerami). Perekat pMDI
dapat digunakan pada face dari OSB, tapi pelepas cetakan
diperlukan untuk mengurangi penempelan pada platens. Meskipun harganya
lebih tinggi, pMDI telah mengambil pangsa pasar yang jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan phenol-formaldehye karena pengeringannya yang
cepat dan kemampuannya untuk bekerja pada tingkat aplikasi yang lebih lambat.
Perekat kayu lain yang banyak ditemui adalah emulsion-polymer
isocyanate, yang merupakan perekat dua komponen. Perekat ini banyak
digunakan dalam ikatan strandboard pada produk engineering wood.
Produk dari jenis non-waterborne dua komponen isocyanate
merupakan produk yang sangat banyak ditemui dalam bahan coating,
tetapi tidak banyak digunakan sebagai perekat kayu karena kecepatan reaksinya
yang sangat tinggi. Pencampuran diisocyanate dengan diol akan
memulai proses curing dengan membentuk polimer linier primer dengan,
ikatan crosslinking yang moderat untuk menyediakan produk yang lebih
fleksibel.
Perekat hot melt adhesives yang paling
umum mengandung gugus isocyanate yang melekat pada backbone
polymer. Hot-melt adhesive sangat disukai dalam perakitan produk karena
mereka mengembangkan kekuatan ikatan mereka ketika polimer cair mendingin dan
berubah menjadi padat. Sayangnya, ikatan yang dihasilkan pada umumnya memiliki
ketahanan yang rendah terhadap panas, tekanan jangka panjang (long-term
stresses) dan air. Moisture-cured hot-melt isocyanates
berperilaku seperti hot melt dengan dengan kekuatan awal yang baik,
tetapi juga membentuk ikatan crosslinking untuk menghasilkan ikatan termoseting
yang dapat menahan pengaruh panas, beban jangka panjang, dan air. Hal ini sudah
banyak digunakan untuk perakitan produk yang banyak melibatkan kayu.
Kelas lain dari perekat isocyanate adalah
polyurethane (PU), yang digunakan dalam aplikasi ikatan kayu yang
lebih khusus. Keuntungan mereka adalah kemampuan formulasi yang luas,
memberikan kemudahan dalam penggunaan berbagai macam bahan baku. Polyurethane
telah juga menunjukkan potensi yang baik untuk membentuk ikatan pada kayu
basah.
Perekat Polymeric Diphenylmethane
Diisocyanate
Isocyanate adhesives telah menunjukkan
meningkatnya penggunaan karena reaktivitas tinggi dan efisiensi dalam ikatan. Polimeric
diphenylmethane diisocyanates (pMDI) yang biasa digunakan dalam ikatan
kayu dan merupakan campuran dari monomeric diphenylmethane diisocyanate
dan methylene-bridged polyaromatic polyisocyanates seperti
yang diilustrasikan pada gambar 9.22 Harga yang tinggi dari perekat tersebut
diimbangi dengan reaksi yang cepat, efisiensi penggunaan, dan kemampuannya
untuk mengatasi kesulitan pada ikatan permukaan.
FIGURE 9.22 Polymeric diphenylmethane diisocyanates merupakan
campuran dari monomeric dan polyfunctional isocyanates.
PMDI membentuk homoploymer,
membutuhkan air untuk aktivasi yang tidak merupakan masalah pada
pengeleman kayu tetapi bisa merupakan masalah pada bahan yang lain. Ikatan
kimia yang terbentuk meliputi beberapa langkah yaitu:
- Isocyanate bereaksi dengan air membentuk suatu carbamic acid: R-NCO + H2O => R-NHCOOH.
- carbamic acid yang tidak stabil menghasilkan karbon dioksida membentuk amine: R-NHCOOH => R-NH2 + CO2.
- Amine kemudian bereaksi dengan kelompok isocyanate untuk membentuk urea: R-NH2 + OCN-R => R-NHCONH-R.
- Beberapa molekul urea bereaksi dengan isocyanate untuk membentuk biuret: R-NHCONH-R + R-NHCON(CON –R)-R.
Seperti yang ditunjukkan oleh mekanisme ini, sekali isocyanate
bereaksi dengan air maka proses selanjutnya akan berlangsung dengan cepat
selama tersedia isocyanate yang cukup untuk bereaksi dengan kelompok
dengan hidrogen reaktif lainnya, lihat gambar 9.23.
Gambar 9.23 Isocyanate membutuhkan air untuk memulai proses
polimerisasi. Reaksi ini akan membentuk karbon dioksida yang dapat menyebabkan
gelembung dalam perekat, tetapi begitu terbentuk amina, maka self-polimerisasi
akan berlangsung dengan cepat.
Air yang dibutuhkan tidak merupakan masalah pada
kayu dengan kadar air tinggi, tetapi beberapa substrat lainnya perlu dibasahi
untuk menghasilkan ikatan yang tepat. Namun, kadar air yang tinggi bisa jadi
menghambat pembentukan polimer karena akan menghasilkan kelompok amina yang
terlalu banyak, meskipun hal ini belum ditemukan dalam ikatan kayu. Karbon
dioksida dari gas bisa menjadi masalah karena menciptakan rongga dalam perekat
yang dapat mengurangi kekuatan. Secara umum, reaksi-reaksi ini tidak
reversible dalam kondisi normal, yang akan menghasilkan ikatan yang baik
pada ikatan kayu. Interaksi pMDI dengan permukaan komposit sangat
berbeda dengan perekat kayu lainnya, seperti phenol-formaldehyde.
Polaritas rendah dari pMDI dan viskositasnya yang rendah dibandingkan
dengan perekat kayu lainnya menyebabkan penetrasi yang sangat cepat ke dalam
kayu. Umumnya hal ini dapat mengakibatkan kekuatan bondline yang
rendah dan starved bondline, tapi hal ini tidak terjadi pada kayu. Ini
mungkin terjadi karena kekuatan yang berasal dari ikatan jembatan yang kuat
pada titik di mana kayu tersebut dibawa ke dalam kontak yang erat dengan
perekat isocyanate.Beberapa anggapan mengatakan bahwa isocyanate
merupakan adhesive yang paling mungkin untuk membentuk ikatan kovalen
dengan kayu karena kemudahannya bereaksi dengan gugus hidroksil dari kayu untuk
membentuk ikatan uretan. Di sisi lain, yang lain percaya bahwa reaksi cepat
dari isosianat dengan air dan jumlah air besar pada permukaan kayu membuat
pembentukan urethane menjadi hal yang tidak mungkin. Dalam setiap kasus, urea
yang terbentuk harus membentuk ikatan hidrogen yang kuat dengan permukaan kayu
yang polar.
Sifat unik dari perekat pMDI memberikan
keuntungan. Polimerisasi yang cepat dan kemampuan untuk membentuk ikatan dengan
adanya kadar air yang tinggi telah menyebabkan penggunaannya sebagai resin inti
untuk OSB. Kadar air yang lebih tinggi dan suhu yang lebih rendah dari
bagian inti OSB dapat membuat pengeringan yang cukup untuk phenol
formaldehyde, telah menyebabkan peningkatan penggunaan pMDI.
Kemampuan untuk membentuk ikatan dengan kayu dengan kadar air yang tinggi juga
membuat banyaknya penggunaan pMDI dalam ikatan kayu basah. Polaritas
rendah memungkinkan pMDI untuk menemukan celah dalam lapisan lilin
dari jerami, menyebabkan penggunaannya dalam strawboard dimana
penggunaan resin PF kurang memuaskan.
Tidak seperti perekat kayu banyak yang memberikan
ikatan yang lemah untuk substrat selain kayu, ikatan pMDI juga sangat
baik untuk bahan lainnya, termasuk pelat logam atau platens press.
Dengan demikian, perekat ini cenderung mudah menggantikan PF sebagai
lapisan muka OSB. Tingkat bahaya dari isocyanate mungki
membatasi penggunaan pMDI karena biaya ekstra untuk mempertahankan
operasi yang aman. Namun, masalah keamanan dapat diatasi dan tidak ada bahaya
dalam produk (bonded product) yang dihasilkan dari reaksi kelompok
isosianat. Perekat pMDI juga dapat dipromosikan sebagai perekat yang
bebas formaldehyde