Perekat komposit lainnya
Pemahaman mengenai perekat kayu sama pentingnya
untuk bahan-bahan komposit dengan kayu merupakan komponen minor seperti halnya dengan produk-produk komposit mana kayu merupakan
komponen utama. Tiga bidang produk kayu dimana kayu merupakan sebagai komponen
minor adalah : wood-fiber cement board,
wood plastics, and wood filler
untuk plastik. Dalam ketiga kasus tersebut, maka komponen non-kayu merupakan
bagian utama (main phase) yang
menahan bahan untuk tetap bersama-sama, meskipun demikian semakin baik adhesi
dari main phase dengan serat kayu akan
membuat ikatan produk menjadi semakin kuat dan tahan lama.
Wood-fiber reinforced cement board bersaing dengan papan
semen tradisional yang menggunakan bahan penguat (reinforced material) lain seperti fiberglasss
cloth fiber. Bahan penguat ini berfungsi
untuk mengurangi resiko panel yang patah.
Untuk membuat produk yang lebih baik maka diperlukan pengetahuan tentang interaksi dari kayu dengan semen anorganik. Produksi
fiber
reinforcement masih sedang
dipelajari, tetapi pasar perekat ini masih didominasi oleh fiberglass reinfor cement.
Pengembangan untuk menghasilkan interaksi yang baik antara kayu dengan plastik
polaritas rendah menjadi semakin penting
untuk dipelajari. Polyethylene (PE)
dan polypropylene (PP) adalah bahan yang
paling signifikan untuk komposit kayu dan plastik. Keduanya berperan besar dalam
pembuatan komposit kayu dan plastik yang
digunakan sebagai pengganti kayu untuk decking
untuk eksterior. Kecilnya interaksi antara kayu dan PE atau PP merupakan hal
yang tidak mengherankan, mengingat
perbedaan besar dalam polaritas dan kesulitan mendapatkan kontak yang baik
antara bahan solid dengan polimer dengan berat molekul yang tinggi. Metode yang paling umum untuk mengatasi
perbedaan polaritas dan rheologi adalah
dengan menggunakan melekul dengan berat
molekul menengah, maleic
anhydride-modified polyethylene atau
polypropylene yang dapat berfungsi sebagai spesies untuk bridging. Senyawa bridging ini memiliki polar maleic anhydride yang dapat
bereaksi dengan gugus hidroksil untuk membentuk ester atau bereaksi dengan air
untuk membentuk gugus asam organik yang akan membentuk ikatan polar dengan
gugus hidroksil dalam kayu, dengan demikian, membuat plastik lebih kompatibel
dengan kayu. Interaksi yang lebih baik antara jaringan hidrokarbon polimer dan
serat kayu akan menyebabkan produk lebih kuat dan tahan lama. Produk-produk ini
terutama digunakan untuk pengganti kayu
pada decking dengan masih
tetap mempertahankan penampilan kayu.
Bidang lain yang membutuhkan pemahaman interaksi kayu-plastik
adalah interaksi pada plastik yang diisi dengan kayu seperti pada aplikasi untuk
otomotif. Produk-produk ini dibuat agar terlihat seperti plastik biasa, tapi
pengisi kayu digunakan sebagai pengganti dari bahan pengisi anorganik untuk mengurangi
berat produk. Jaringan polimer utamanya dipilih dari berbagai macam polimer dan
banyak dari serat utama yang digunakan dihasilkan dari produk pertanian (non-kayu). Namun, interaksi fiber-polymer masih sangat penting, dan layak untuk diselidiki
lebih lanjut. Interaksi yang jelek antara serat dan jaringan polimer dapat
menyebabkan kegagalan awal akibat dari konsentrasi tegangan. Meskipun plastik
memperlambat migrasi air pada serat, tetapi pada kondisi basah, serat akhirnya
akan menjadi jenuh dengan air dan mulai mengembang dan mengakibatkan adanya tekanan tambahan pada antarmuka.