Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kegunaan kayu

Pada jaman dulu ketika masih banyak hutan dan tumbuhan tersedia melimpah, maka kayu ini merupakan bahan utama untuk berbagai keperluan. Kayu banyak digunakan  manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti : bahan bakar, bahan-bahan untuk pembuatan rumah tinggal dan isinya. Manusia secara alamiah memiliki sejarah keterikatan dengan kayu yang merupakan representasi dari alam dan sejarah masa lalunya. Jaman dulu ketika kehidupan manusia masih primitif dan teknologi masih rendah, manusia sangat dekat dengan hutan, pohon dan kayu. Karena itu saat ini kita banyak menemukan bahan-bahan pengganti kayu seperti plastic, resin, semen, dll yang dibuat dengan model dan motif kayu, karena secara naluriah manusia selalu merindukan kayu. Namun demikian keberadaan kayu tetap memegang peranan penting di dalam kehidupan manusia saat ini, masih banyak poduk-produk kebutuhan manusia dibuat dari kayu, karena memang tidak bisa digantikan oleh bahan lain.

Untuk dapat lebih mengenal kayu dan bisa memilih kayu dan produk kayu secara tepat, maka kita perlu mengenali kayu dengan lebih baik sehingga dapat memilih kayu dan dapat memanfaatkannya secara maksimal.


Kelebihan kayu:

  1. Kayu merupakan bahan alam

Berbeda dengan bahan lain seperti vinyl, melamin atau polyurethane, dll yang dibuat dengan dari sintesi secara kimia, maka kayu dihasilkan oleh pohon yang dipotong dan dikeringkan untuk kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan. Penggunaan bahan kimia untuk pengolahan kayu sangat sedikit. Pengolahan kayu juga tidak menggunakan proses kimia dan pengolahan yang rumit seperti pembuatan bahan sintetis. Kayu juga merupakan bahan yang mudah dibudidayakan. Pengolahan kayu apabila dilakukan dengan manajemen yang benar dan dibarengi penanaman kembali yang baik dan proses pemotongan yang terkontrol, maka kayu akan dapat dijaga ketersediaanya secara berkesinambungan secara terus menerus.

  1. Penggunaan kayu secara benar akan menjaga kelestarian alam

Pohon yang merupakan sumber dari kayu ketika hidup merupakan unsur alam yang sangat dibutuhkan untuk keseimbangan alam. Pohon adalah paru-paru dunia yang merupakan penyedia oksigen di udara dan sekaligus menyerap karbon dioksida. Keberadaan pepohonan sangat penting bagi kesehatan dan kebersihan udara di dunia. Namun demikian supaya keberadaan pohon ini tetap lestari maka diperlukan pengelolaan hutan dan pohon dengan benar. Pohon yang sudah tua harus ditebang dan digantikan dengan pohon yang baru dengan menghasilkan nilai ekonomis yang memadai.

Dulu ketika hutan masih tersedia dengan sangat melimpah, maka manusia cenderung untuk memotong dan memanfaatkan kayu dengan seenaknya, kemudian ketika manusia mulai sadar bahwa pemotongan kayu dan hutan secara berlebihan akan mengganggu keseimbangan alam, maka banyak gerakan untuk melarang dan menghentikan penebangan kayu dan hutan.  Namun penghentian penggunaan kayu secara total sebenarnya juga tidak tepat karena akan mendorong pemakaian bahan-bahan sintetis yang akan untuk jangka waktu yang lama malah akan lebih merusak lingkungan. Penghentian penggunaan kayu juga akan membuat gerakan budi daya dan perawatan pohon akan berhenti karena orang tidak mendapatkan keuntungan secara ekonomis.

Cara yang lebih tepat untuk pelestarian hutan dan tumbuhan adalah dengan  pengelolaan pengolahan kayu secara bijaksana. Orang boleh melakukan pemanfaatan kayu dengan selalu melakukan penanaman dan budi daya yang seimbang sehingga hutan selalu terjaga tetap lestari. Dengan demikian keberadaan hutan sebagai penyaring udara selalu tercukupi dan sekaligus menghasilkan nilai ekonomis bagi masyarakat yang mengelolanya.

  1. Kayu bisa sangat awet

Apabila diolah dan diproses dengan benar, sebenarnya kayu bisa bertahan sangat lama. Saat ini kita masih bisa menemukan kayu-kayu dari bangunan-bangunan kuno yang kondisinya masih sangat baik. Berbeda dengan bahan sintetis yang biasanya didesain untuk bisa bertahan sampai usia tertentu, maka kayu yang diolah dan diproses dengan benar bisa bertahan untuk jangka waktu yang sangat lama sampai ratusan tahun.

  1. Kayu memiliki keindahan alami yang tidak tergantikan oleh bahan lain

Kayu merupakan bahan alam yang memiliki keindahan alami yang sangat menarik. Meskipun pada saat ini banyak bahan-bahan sintetis yang dibuat dengan penampilan menyerupai kayu, namun tidak akan bisa menampilkan seluruh keindahan alami dari kayu. Kayu juga memiliki nilai antik, semakin lama produk kayu, maka nilainya akan semakin tinggi karena memiliki nilai antik yang tidak bisa diberikan oleh bahan-bahan sintetis.

info : https://www.furniture.wisno.co.id/

Kelemahan kayu:

  1. kayu tidak tahan air

Kayu merupakan bahan higroskopis yang menyerap air. Air yang diserap oleh kayu akan membuat kayu menjadi bertambah berat dan bertambah besar dan secara langsung akan mengurangi kekuatan kayu. Air di dalam kayu juga akan mengundang tumbuhnya jamur yang akan merusak kayu. Karena itu kayu pada saat digunakan sebaiknya dijaga supaya selalu kering.

  1. kayu rentan terhadap serangan serangga atau bakteri atau jamur

Kayu juga sangat mudah diserang organisme hidup berupa serangga, bakteri atau jamur. Serangga yang paling sering menyerang kayu adalah rayap dan bubuk kayu. Untuk itu sebaiknya semua kayu yang akan digunakan di treatment dulu dengan obat anti serangga. Sedangkan untuk mencegah serangan jamur atau bakteri, maka kayu sebaiknya dijaga untuk selalu kering atau dilapisi dengan lapisan finishing yang tepat.

  1. Kayu memiliki sifat dan jenis yang sangat bervariasi.

Kayu memiliki banyak sekali jenis dan masing-masing jenis kayu akan memiliki sifat-sifat yang bermacam-macam. Kayu merupakan hasil dari pohon dan sifat-sifat dari kayu selain ditentukan oleh jenis-jenis kayunya juga akan ditentukan oleh kondisi saat pohon itu tumbuh dan hidup. Kayu dengan jenis yang sama bisa memiliki sifat yang berbeda karena diperoleh dari daerah yang berbeda.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan dan penggunaan kayu.

  1. Pemilihan kayu yang tepat

Kayu merupakan bahan alam dengan banyak jenis dan macam dan masing-masing memiliki sifat-sifatnya masing-masing. Ada jenis kayu-kayu tertentu yang memiliki serat dan penampilan yang sangat indah, ada kayu lain yang kuat dan keras sehingga dijauhi oleh serangga, ada kayu lain yang sangat ringan dan mudah dibentuk, dll. Untuk bisa memanfaatkan kayu, maka sebaiknya kita belajar juga untuk mengenali sifat-sifat kayu dan kemudian bisa memilih kayu yang paling tepat sesuai dengan kebutuhan kita. 

  1. Pengeringan kayu

Semua kayu harus dikeringkan dulu baru diproses dan dibentuk sesuai dengan keinginan.  Pohon yang baru ditebang biasanya memiliki kandungan air yang sangat tinggi. Air ini harus dikeluarkan dulu sampai sesedikit mungkin, namun pengeringan kayu tidak akan pernah bisa mengeluarkan seluruh air dari dalam kayu. Pengeringan kayu akan berhenti pada saat kadar air di dalam kayu mencapai keseimbangan dengan kelembaban udara di lingkungannya (biasanya pada kadar air kayu 10%).

Kayu yang basah apabila didiamkan di dalam ruangan akan mengeluarkan air didalamnya dan kering sendiri, sampai tercapai kesimbangan antara kadar air kayu dengan kelembaban udara di lingkungannya. Pengeringan kayu akan selalu diikuti dengan penyusutan volume kayu dan perubahan dimensi dari kayu. Perubahan dimensi kayu ini apabila terjadi pada produk kayu yang sudah jadi, maka akan mengakibatkan masalah-masalah konstruksi seperti kayu yang retak, kayu yang melengkung, sambungan yang pecah, dll. Karena itu seharusnya kayu harus dikeringkan dulu sampai mencapai kekeringannya yang sempurna sehingga kayu menjadi stabil baru diproses dan dibentuk untuk membuat berbagai macam produk atau digunakan untuk berbagai macam keperluan.

  1. Kayu harus dijaga untuk tetap kering

Kayu merupakan bahan yang tidak tahan air. Kayu yang sudah kering apabila terpapar dengan air atau diletakkan dalam ruangan yang basah atau lembab, maka akan menjadi basah. Kayu yang menjadi basah ini akan mengembang dan akan berakibat pada masalah konstruksi. Kayu yang basah juga akan rentan terhadap serangan bakteri atau jamur yang akan membuat kayu menjadi lapuk dan rusak.

  1. Kayu harus dijauhkan dan tidak bersentuhan langsung dengan dari tanah.

Tanah merupakan sumber dari bakteri, jamur atau rayap, yang merupakan organisme perusak kayu. Tanah yang basah juga akan mengundang air untuk masuk ke dalam kayu dan menimbulkan kerusakan karena kayu menjadi basah. Karena itu sedapat mungkin kayu harus dijauhkan dari tanah. Tiang-tiang kayu atau dinding yang dibuat dari kayu atau papan harus diletakkan di atas pondasi semen atau batu yang menjaga supaya kayu tidak bersentuhan dengan tanah.

  1. Diberi lapisan finishing yang tepat.

Supaya kayu atau produk kayu dapat awet, maka sebaiknya kayu dilapisi dengan bahan finishing yang tepat. Lapisan finishing yang tepat akan melapisi kayu menutup serat dan pori kayu sehingga kayu menjadi tidak terlalu porous dengan demikian kadar air kayu akan menjadi lebih stabil. Lapisan finishing yang tepat juga akan membantu member perlindungan terhadap serangan jamur atau serangga yang datang dari luar. Lebih dari itu lapisan finishing juga akan menambah keindahan kayu sehingga selain memberikan perlindungan juga akan menambah keindahan dari produk kayu.

  1. Kayu sebaiknya diproses dengan obat anti serangga

Sebelum kayu digunakan sebaiknya kayu selalu diberi obat anti serangga. kayu merupakan bahan alam yang sangat rentan terhadap serangan serangga. Serangga pemakan kayu yang paling banyak ditemui adalah rayap, thothor atau bubuk pemakan kayu. Pada saat kayu terkena oleh serangan serangga pemakan kayu, maka sangat susah dihentikan. Berbagai macam obat dan pengendalian serangga yang diterapkan pada saat produk kayu yang sudah jadi dan digunakan akan sangat sudah dan mahal dan seringkali tidak bisa tuntas. Salah satu cara yang terbaik untuk melakukan proses pengobatan kayu adalah pada saat kayu selesai dipotong pada saat kayu akan dikeringkan atau bersamaan dengan proses pengeringan kayu. Penggunaan obat kayu pada proses ini akan membuat kayu menjadi beracun dan tidak disukai oleh serangga dan akan membuat produk kayu yang dihasilkan akan jauh lebih awet dengan biaya yang jauh lebih murah.



Buku yang berisi pengetahuan dan praktek-praktek praktis mengenai finishing mebel
Merupakan salah satu buku wajib bagi anda pelaku dan pemerhati finishing mebel

 more info : klik disini