Plywood adalah lembaran-lembaran tipis kayu (veneer) yang dilekatkan menjadi satu lembaran dengan ketebalan tertentu. Plywood bisa dibuat dari berbagai macam kayu, namun biasanya dipakai kayu yang harganya murah. Kayu sengon merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk membuat plywood. Lembaran terluar dari plywood ini biasanya dibuat dari suatu veneer dengan kualitas yang baik, karena lembaran terluar ini yang menentukan kualitas penampilan dari plywood tersebut.. Lembaran terluar ini ada 2 yaitu muka (face) dan belakang (back face). Meskipun lembaran belakang ini bisa dibuat dengan veneer dari jenis yang berbeda dengan bagian depan, tetapi pemilihan veneer pada lembar belakang ini harus dengan hati-hati dan mempertimbangkan keseimbangan dengan veneer di bagian depan. Perbedaan tarikan kayu antara bagian belakang dan bagian depan bisa mengakibatkan terjadinya pelengkungan pada plywood. Jadi sebaiknya veneer bagian belakang harus menggunakan bahan yang relatif seimbang dengan veneer depan dalam hal pegerakan akibat dari perubahan panas dan penyerapan air.
Kualitas plywood ditentukan oleh jenis dari veneer kayu yang digunakan dan kualitas dan jenis lem yang
digunakan untuk merekatkan veneer kayu
tersebut. Veneer yang digunakan harus dikeringkan dulu dan diproses
dengan baik, dengan proses pengeleman yang baik, maka plywood akan menghasilkan papan yang lebih stabil dibandingkan
papan kayu solid. Plywood banyak
digunakan untuk pengganti panel kayu, dengan beberapa keunggulan dibandingkan
dengan papan kayu solid. Yaitu bentuk yang lebih rapi, kompak, ringan dan lebih
murah. Sebagai hasil dari proses produksi dari pabrik, maka plywood juga memiliki sifat yang lebih
standard dan lebih stabil dibandingkan dengan kayu solid. Plywood juga relatif aman dari serangan serangga atau bubuk kayu. Plywood tersedia dalam ukuran standard
dengan ukuran lebar 1120 mm (4 ft), panjang 2440 mm (8 ft). dan ukuran ketebalan terkecil 3 mm, sampai yang paling tebal
32 mm.
Penggunaan plywood
Plywood merupakan salah satu bahan yang terbaik sebagai bahan
pembuatan produk-produk datar yang menginginkan penampilan seperti kayu.
Kabinet, meja, almari, pintu, dinding, dan semua bentuk datar lebih mudah
dibuat dengan bahan plywood dengan hasil penampilan
yang lebih rapi dan proses yang lebih mudah.
Plywood juga bisa dilengkungkan untuk menghasilkan panel-panel dengan
permukaan yang melengkung.
Finishing untuk plywood
Permukaan plywood adalah veneer atau
kayu tipis, karena itu sifat dan penampilan dari permukaan plywood sangat mirip dengan kayu. Karena itu finishing yang
dibutuhkan hampir sama dengan proses
finishing untuk kayu solid. Karena terbuat dari veneer, maka plywood biasanya memiliki sifat warna dan penampilan
serat yang lebih seragam yang membutuhkan sedikit pertimbangan dalam pemilihan
warna dan jenis finishing. Selain itu
veneer karena merupakan lapisan yang tipis, maka biasanya dia akan lebih porous sehingga akan menyerap lebih
banyak material finishing dibandingkan
dengan kayu solid. Veneer plywood juga
biasanya memiliki pori-pori dan serat kayu yang lebih besar dan terbuka. Karena
itu untuk membuat finishing yang close
pores, sebaiknya dipakai wood filler untuk
mengisi serat dan pori kayu untuk mempercepat proses finishing dan mengurangi
pemakaian sealer yang digunakan pada
proses finishing.
Plywood juga bisa dilapisi dengan HPL atau decorative paper untuk
menghasilkan permukaan yang lebih rapi dan halus dan banyak digunakan dalam
berbgai produk mebel dan arsitektural dekorasi untuk interior rumah dan
bangunan lainnya.
Meskipun plywood
sudah diproses secara industri dan
pada umumnya relatif aman dari serangan
serangga bubuk kayu, namun plywood masih
beresiko untuk dimakan rayap terutama
bila bersentuhan dengan tanah, karena itu untuk lebih awet, maka plywood sebaiknya diberi obat anti serangga
dan dilapisi dengan finishing yang baik.
more info : www.furniture.wisno.co.id
Kelebihan plywood
Plywood adalah produk rekayasa yang sifat-sifatnya dikontrol pada proses pembuatan nya sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Proses laminasi dari plywood dilakukan dengan model cross banding (bersilangan) sehingga menghasilkan panel dengan kekuatan yang lebih merata ke segala arah. Secara umum panel dari plywood akan lebih kuat, lebih stabil dan lebih seragam dibandingkan dengan panel dari papan kayu lembaran. Plywood merupakan pilihan yang lebih baik untuk pembuatan panel-panel untuk indoor atau lembaran papan yang tipis.
Teknologi pembuatan plywood bisa memanfaatkan bagian bagian kayu dengan kualitas yang kurang untuk support ( bagian dalam), dan memanfaatkan veneer yang berkualitas baik sebagai bagian luar. Hal ini tentu saja akan meningkatkan efisiensi penggunaan kayu dan menghasilkan papan panel yang lebih murah. Karena itu pada umumnya plywood lebih murah dibandingkan dengan kayu solid, terutama untuk panel-panel dalam ukuran yang panjang dan lebar.
Plywood juga lebih mudah dicari dan banyak tersedia di toko-toko kayu atau toko bangunan dalam keadaan yang siap digunakan. Papan kayu untuk ukuran yang lebar dan panjang, saat ini sangat sulit untuk ditemukan, dan seringkali harus dipesan khusus dengan harga yang mahal.
Kelemahan plywood
- Penggunaannya terbatas untuk papan panel yang datar.
Plywood berbentuk papan panel, karena itu penggunaannya terbatas untuk produk-produk berupa panel atau papan. Plywood tidak cocok untuk membangun produk-produk dengan bentuk yang komplek, seperti kursi, kaki meja, atau produk-produk ukiran. Plywood yang tipis bisa dilengkungkan dan dipasang atau ditempelkan pada satu rangka untuk membangun bentuk-bentuk yang lengkung.
- Edging (ujung ) yang terbuka
Plywood mempunyai bagian terbuka pada bagian ujungnya yang akan menampakkan lapisan lapisan dari lapisan-lapisan veneer dan lem yang membentuknya. Pada saat dibuat produk, maka ujung dari lembaran triplek ini memerlukan perlakuan khusus supaya bisa tertutup dan kelihatan rapi.
Ada 2 cara untuk menutupi ujung ini yaitu melapisinya dengan veneer atau kayu atau Hpl yang mirip dengan bahan yang digunakan pada permukaan plywoodnya.
Cara yang kedua adalah dengan melapisi dengan bahan finishing. Proses pelapisan edging pada plywood ini dilakukan dengan menggunakan base coat, dengan warna yang mirip dengan permukaan plywoodnya. Karena ujungnya yang terbuka, maka dibutuhkan beberapa lapis aplikasi base coat dengan pengamplasan pada setiap layernya. Untuk membuat proses penutupan yang lebih cepat, maka bisa digunakan filler yang kental atau dempul pada ujung dari plywood ini.
- Plywood tidak cocok untuk produk outdoor
Plywood tidak disarankan untuk membangun produk-produk exterior, karena plywood memiliki ketahanan terhadap cuaca luar ruangan yang lebih rendah dibandingkan dengan kayu. Plywood yang dibentuk dari proses laminasi dan pengeleman lebih rentan terhadap cuaca luar ruangan. Ikatan antar lapisan pada plywood akan mudah lepas dan rusak apabila terkena air, panas dan hujan di luar ruangan. Sebenarnya plywood bisa dibuat dengan bahan dan lem khusus yang bisa lebih tahan untuk keperluan outdoor, namun sangat jarang ditemukan dan harganya juga tidak murah.
- Plywood tidak memiliki nilai antik seperti kayu
Plywood adalah produk rekayasa, karena itu dia tidak memiliki nilai sebagai barang tua (antik) seperti halnya kayu. Meskipun plywood bisa dproses dan difinishing sehingga memiliki penampilan seperti kayu, tetap saja dia adalah produk engineering yang tidak memiliki nilai antik seperti kayu. Plywood juga tidak bisa dipotong dan diproses ulang seperti halnya kayu solid