Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Penggunaan spray gun untuk proses finishing

Spray gun sampai saat ini masih merupakan alat yang paling banyak dipakai untuk aplikasi bahan finishing mebel. Spray gun adalah alat yang bisa mengatomisasi material finishing dan sekaligus mengarahkan material finishing tersebut ke permukaan yang diinginkan. Karena itu spray gun merupakan alat yang sangat fleksibel, mudah diatur dalam pemakainnya dan menghasilkan pelapisan yang halus, merata dengan ketebalan yang diinginkan. Aplikasi bahan finishing dengan alat lain seperti dengan menggunakan rol, kuas, atau pencelupan tidak dapat menghasilkan pelapisan yang sebaik dengan aplikasi menggunakan spray gun. 
Kelebihan utama dari spray gun adalah bahwa spray gun dapat mengatomisasi material finishing pada saat digunakan. Atomisasi adalah proses dimana suatu cairan diubah menjadi sekumpulan material dengan ukuran sangat kecil menyerupai kabut. Dengan atomisasi ini maka material finishing dengan sangat mudah dapat diarahkan untuk melapisi ke bagian yang diinginkan dan dengan hasil yang sangat rata dan halus dan dengan ketebalan yang diinginkan. 
Namun demikian spray gun ini mempunyai beberapa kelemahan yaitu antara lain: selalu menghasilkan dust spray yang mengotori lingkungan di sekitarnya, karena itu penggunaan spray membutuhkan tempat khusus. Penggunaan spray gun di tempat yang tidak semestinya akan mengakibatkan masalah dengan dust spray dan harus diantisipasi dengan baik.
Kelemahan lain dari spray gun adalah transfer effiensi material yang relatif sangat rendah dibandingkan dengan alat-alat yang lain. Artinya penggunaan spray gun berakibat  pada borosnya material finishing. Untuk mengurangi  pemborosan material ini maka dibutuhkan teknik spray yang benar. teknik penggunaan spray gun dengan cara yang benar dapat mengurangi pemborosan material finishing. Effisiensi material juga bisa ditingkatkan dengan pemilihan jenis spray gun sesuai dengan jenis pekerjaan yang dikerjakan. Saat ini telah tersedia bermacam-macam jenis spray gun yang bisa dipilih sesuai kebutuhan yang juga bisa meningkatkan effisiensi material. 
Tentang jenis-jenis spray gun dan pemilihannya akan kita bahas di edisi yang lain, sedangkan saat ini kita secara khusus akan membahas tentang teknik penggunaan spray gun. Sebagai dasar untuk pembahasan tentang teknik penggunaan spray gun ini kita pakai spray gun jenis air spray gun. Teknik pemakaian air spray gun ini kemudian dapat dipakai juga untuk jenis-jenis spray gun yang lain karena pada dasarnya mereka memiliki prinsip kerja yang hampir sama. 
Ada 2 hal pokok yang harus diperhatikan pada teknik pemakaian spray gun yaitu: teknik penyetelan alat dan teknik penyemprotan (teknik menggerakkan alat spray). Kedua hal tersebut harus dikuasai dengan baik untuk mendapatkan hasil yang optimal. 


gambar spray gun
  •  Penyetelan pada spray gun 
Air spray gun memiliki 4 hal yang bisa diatur yaitu: lebar kipas semprotan, arah kipas semprotan, volume material finishing dan tekanan udara yang dilewatkan spray gun. Sekarang kita bahas pengaturan satu persatu. 
- Volume material finishing diatur supaya pada saat disemprotkan material finishing dapat mengisi seluruh kipas semprotannya secara merata. 
- Pengaturan tekanan angin menyesuaikan dengan kekentalan material. Prinsipnya adalah dengan menyetel tekanan udara pada tekanan serendah mungkin, tapi harus cukup untuk menghasilkan atomisasi material secara sempurna. 
- Lebar kipas semprotan diatur menyesuaikan dengan lebar bidang permukaan yang akan dilapisi, untuk aplikasi pada bidang yg lebar, maka setel lebar kipas semprotan yang lebar dengan catatan material bisa keluar secara rata. 
- arah kipas semprotan diatur vertikal atau horisontal tergantung pada pergerakan spray gun yang dianggap paling mudah dilakukan untuk melapisi bidang permukaan yang dituju.






kipas vertikal 




kipas horisontal

Pengaturan tekanan angin pada spray gun ini merupakan salah satu hal yang sangat penting karena akan sangat mempengaruhi effisiensi transfer material. Semakin tinggi tekanan yang digunakan maka akan semakin rendah effisiensi transfer material yang diperoleh. 
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada data berikut ini: 

tekanan udara         transfer effisiensi
3 atm45%
4 atm35%
6 atm25%

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa semakin tinggi tekanan udara yang dipakai akan membuat transfer effiensi material yang semakin rendah. Karena itu tekanan udara yang dipakai harus diusahakan serendah mungkin untuk memperoleh transfer effisiensi material yang paling tinggi. Tetapi tentu saja tekanan udara tidak boleh terlalu rendah, karena apabila tekanan terlalu rendah akan mengakibatkan atomisasi material yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan pelapisan yang tidak sempurna juga. Atomisasi yang tidak sempurna akan mengakibatkan permukaan yang tidak rata atau orange peel (permukaan seperti kulit jeruk). 

  • Teknik penyemprotan (teknik menggerakkan alat spray)

Yang dimaksud dengan teknik penyemprotan ini antara lain adalah: pengaturan jarak antara spray gun dengan bidang permukaan yang dilapisi, kecepatan  pergerakan spray gun, posisi spray gun, dan cara pergerakan spray gun. Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka cara penyemprotan harus dikerjakan secara benar dan ini membutuhkan pengetahuan dan latihan dan  dalam pengerjaannya. Beberapa hal dasar yang harus diperhatikan pada teknik pemakaian spray gun  antara lain adalah:

  1. Pergerakan spray gun harus dengan halus dan konsisten, dengan kecepatan kira-kira 7m/menit.

2. Spray gun dijaga untuk selalu tetap tegak lurus dengan permukaan bidang permukaan  yang disemprot, kecuali untuk bagian-bagian tertentu seperti sudut, atau celah, ukiran, atau bentuk-bentuk khusus.

3. Setiap kali penyemprotan dilakukan dengan menutup setengah dari penyemprotan sebelumnya (overlap 50 %).

4. Jarak antara spray gun dengan bidang yang disemprot dijaga tetap dengan jarak antara 15cm - 25cm.

5.  Keluarnya material finishing pada saat spray gun digerakkan harus dijaga tetap tidak berubah-ubah, karena itu sebaiknya picu spray gun dijaga tetap dibuka penuh, sedangkan pengaturan banyaknya material sudah diatur dengan penyetelan spray gun pada saat awal.

6.  Pelepasan picu spray gun sedapat mungkin sesaat sebelum sampai pada akhir bidang yang disemprot

7. Untuk penyemprotan benda yang besar, maka penyemprotan dimulai dari bagian yang tidak kelihatan (tidak penting) misalnya bagian bawah, bagian belakang, bagian dalam, sedangkan bagian yang paling kelihatan dan harus nampak bagus seperti bagian depan atau bagian atas daun meja disemprot paling akhir


Pergerakan spray gun dijaga dg jarak yg tetap dg permukaan 



Spray gun pada posisi tegak lurus dengan permukaan

Pelapisan material dilakukan dg overlaping 50% pada tiap layer

Aplikasi pada bidang vertikal



Aplikasi pada bagian pojok



Aplikasi spray pada kabinet




Buku yang berisi pengetahuan dan praktek-praktek praktis mengenai finishing mebel
Merupakan salah satu buku wajib bagi anda pelaku dan pemerhati finishing mebel

 more info : klik disini