Veneer
Pada saat ini harga kayu semakin mahal. Orang-orang banyak berbicara mengenai cara menjaga dan melestarikan hutan untuk menjaga keseimbangan bumi. Karena itu sedapat mungkin pohon-pohon dapat dijaga dan tidak banyak ditebang. Selain itu perkembangan peradaban manusia membuat kebutuhan terhadap kayu dan produk produk dari kayu menjadi semakin meningkat. Hal ini tentu saja membuat harga kayu menjadi semakin mahal saja, terutama untuk kayu-kayu tertentu yang memiliki keindahan khusus untuk pembuatan produk mebel. Untuk mengatasi kesulitan itu maka sekarang pembuatan mebel banyak mengunakan veneer terutama untuk indoor fumiture. Veneer adalah kayu yang dipotong di menjadi lembaran yang sangat tipis biasanya tebalnya antara 0.2mm sampai 1mm. Kayu yang dibuat veneer biasanya adalah kayu yang memiliki pola serat yang indah dan harganya mahal seperti kayu oak, jati, mahoni, rosewood, sonokeling, dan lain-lain. Tetapi saat ini dengan berkembangnya produk olahan kayu berupa lembaran seperti m.d.f. atau particle board, maka hampir semua kayu dibuat veneer menggantikan papan kayu yang besar dan panjang. Veneer ini kemudian ditempelkan pada bahan olahan kayu yang lain seperti m.d.f., particle board, atau kayu laminasi dari jenis kayu yang lebih murah seperti kayu sengon, atau potongan-potongan kayu dari sisa produksi. M.d.f. (medium density fibreboard) adalah bahan olahan kayu yang dibuat dari potongan-potongan kayu yang dimasak dalam suatu tangki (digester), kemudian bubur kayu ini dilewatkan melalui suatu roller sehingga membentuk lembaran dengan ketebalan tertentu. Sedangkan particle board adalah potongan-potongan kayu yang dihancurkan (digiling) kemudian dicampur dengan lem dan dipress untuk menghasilkan lembaran dengan ukuran tertentu.
Selain harganya yang relatif lebih murah
dibandingkan dengan kayu, ternyata veneer mempunyai banyak kelebihan
dibandingkan kayu papan. Salah satunya adalah penempelan veneer ini
dapat diatur untuk membentuk suatu pola tertentu dan menghasilkan penampilan
yang lebih menarik dan variatif. Dengan teknik pemotongan (slicing) kayu
yang berbeda-beda akan dihasilkan pola serat veneer yang berbeda-beda
pula. Veneer ini dapat lebih fleksible dan dapat disusun dengan vareasi yang
sangat banyak, dengan mengoptimalkan vareasi pola penyusunan, dan jenis veneer.
Dengan penempelan yang baik, veneer juga lebih stabil dibandingkan
dengan sambungan kayu atau kayu utuh. Kayu papan memiliki lebih banyak
permukaan
Salah satu keunggulan lain dari veneer adalah bahwa veneer mempunyai banyak vareasi yang diperoleh dari cara pemotongannya dan cara penyusunannya.
Cara-cara
pemotongan veneer:
Pada
pembuatan veneer perbedaan cara memotong kayu akan berpengaruh pada penampilan
yang dihasilkan. Di dalam pembuatan veneer umumnya ada 5 macam cara
pemotongan veneer yaitu:
1. Rotary :
Kayu dipasang pada suatu posisi tertentu kemudian digerakkan memutar sehingga pisau memotong kayu dari sisi luar.
Kayu
dipasang pada satu posisi tertentu, kemudian pisau digerakkan memotong sejajar
dengan garis tengah kayu
3. Quarter slicing
Kayu
dipasang pada posisi tertentu kemudian kemudian pisau bergerak memotong pada
sudut tertentu.
4. Half round
Vareasi dari rotary dimana kayu dipasang dengan jarak tertentu dari pusat lingkaran perputaran
5. Rift cut
Kayu dipasang pada posisi tertentu kemudian kemudian pisau bergerak memotong pada sudut tertentu.