Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Penghitungan kebutuhan material finishing.


Salah satu unsur biaya finishing yang paling besar adalah kebutuhan material finishing. Secara umum sekitar setengah dari biaya finishing adalah harga material finishing, dan setengahnya lagi adalah biaya-biaya untuk tenaga, fasilitas dan biaya-biaya yang lain. Karena itu para pelaku industri finishing harus bisa menghitung atau memperkirakan kebutuhan material finishing secara baik. Bagi para pelaku finishing yang sudah berpengalaman, maka mereka tentu saja sudah bisa memperkirakan kebutuhan material finishing dari setiap produk atau pekerjaan yang akan dikerjakannya sesuai dengan pengalamannya. Tetapi bagi pemula, tentu hal itu tidak bisa dilakukan dengan mudah. Berikut ini akan saya bagikan cara memperkirakan perhitungan kebutuhan material finishing yang dapat digunakan untuk memperkirakan kebutuhan material finishing.

  • Perhitungan berdasarkan step panel
Perlu diingat bahwa hasil dari proses finishing adalah terutama menyangkut penampilan dari produk, karena itu sangat dianjurkan sebelum kita memulai pekerjaan finishing kita harus jelas dulu terhadap warna, penampilan finishing yang diinginkan. Karena itu sangat disarankan untuk selalu membuat dulu sample dari produk yang diinginkan. Sample warna dan penampilan finishing dapat diwakili oleh panel warna. Panel warna ini mesti ditunjukkan kepada pihak pembeli dan sudah disetujui sebelum proses finishing dimulai. Secara hukum panel ini merupakan dokumen yang menunjukkan penampilan dan warna finishing yang sudah disepakati oleh pembeli dan penjual jasa finishing atau penjual produk yang di finishing. 

step panel

step panel


Pada saat kita membuat panel warna untuk disampaikan pada pembeli, maka seharusnya kita juga membuat step panel yaitu panel warna yang dilengkapi dengan tahapan-tahapan proses finishing untuk menghasilkan warna yang diinginkan. Step panel ini akan memberikan informasi yang lengkap mengenai material-material finishing yang digunakan, cara aplikasi setiap material finishing dan bahkan bagaimana penampilan finishing di setiap tahapnya. Step panel merupakan salah satu kelengkapan yang sangat penting dalam pekerjaan finishing, karena merupakan acuan atau petunjuk bagaimana proses finishing dikerjakan untuk menghasilkan warna dan penampilan finishing yang diinginkan. Step panel yang sudah jadi ini selanjutnya bisa kita gunakan sebagai dasar untuk menghitung perkiraan kebutuhan material finishing dari setiap tahapan.
Dari data penelitian oleh orang-orang finishing terdahulu, sebenarnya telah ada data spreading rate yaitu data tentang luas permukaan yang bisa ditutup oleh material finishing sesuai dengan cara aplikasi dan jenis bahan. Data spreading rate ini dapat kita gunakan untuk menghitung kebutuhan jumlah material per luasan permukaan. 
Data spreading rate beberapa jenis bahan finishing dapat dilihat pada tabel di bawah ini

spreading rate material finishing

tabel 1 : spreading rate material finishing

Perlu diketahui bahwa ukuran yang dipakai dari data di dalam gambar tersebut adalah dalam gallon per square feet. Untuk perhitungan dalam liter per meter persegi maka perlu dikalikan dengan faktor konversi.

1 gallon = 3.85 liter

1 feet     = 0.3048 m

1 feet2   = 0.093 m2

1 feet2/ gal   x 1 gal/3.85 l x 0.093 m2/feet2 = 0.024 m2/l

 

Untuk lebih mudah, dapat dilihat contoh sebagai berikut:

Pemakaian sealer jenis lacquer sealer dengan cara dispray, berapa spreading ratenya?.

Dari tabel 2 diperoleh angka 250 square feet per gallon = 250 x 0.024 m2/l

                                                                                = 6.01 m2/l

Jadi untuk pemakaian lacquer sealer dengan cara spray diperoleh spreading rate sebesar 6.01 m2/l. Artinya untuk setiap liter bahan sealer lacquer akan dapat melapisi luas permukaan sebesar 6.01 meter persegi.  

Dengan cara yang sama dapat dilakukan perhitungan spreading rate material untuk bahan finishing yang lain. Dengan data spreading rate ini dapat dihitung kebutuhan mterial finishing untuk tiap luas produk yang difininshing. Dari data spreading rate ini, maka kita bisa memperkirakan kebutuhan jumlah material finishing dari setiap tahapan sesuai dengan step panel yang sudah kita buat sebelumnya. Dan dengan demikian kita akan dapat melakukan perhitungan untuk memperkirakan kebutuhan material finishing yang dibutuhkan.

  • Melakukan pengukuran dan pencatatan terhadap kebutuhan material untuk tiap jenis produk.

Kalau perhitungan pertama kita lakukan berdasarkan luas permukaan produk dan step finishing, maka cara yang lain untuk menghitung kebutuhan material finishing adalah dengan cara mencoba proses finishing pada suatu barang atau produk tertentu dan mengukur jumlah material yang digunakan. Proses ini bisa dilakukan pada saat kita membuat sample produk sebelum memulai produksi dalam jumlah besar. Kita pilih suatu produk tertentu yang dapat mewakili produk-produk yang lain dan melakukan suatu proses finishing pada barang tersebut sesuai dengan warna yang diinginkan dan mengukur konsumsi bahan finishing yang diperlukan. Kemudian kita melakukan pengukuran dan perhitungan tehadap luas permukaan dari barang tersebut, sehingga akan dapat diperoleh perkiraan kebutuhan material finishing tiap satuan luas untuk suatu finishing tertentu.

Untuk dapat lebih memperjelas, mungkin bisa dilihat pada ilustrasi berikut ini:

 

step panel espresso
step panel espresso

Untuk suatu finishing dengan warna espresso, dengan substrat kayu mahoni  diperlukan proses finishing sebagai berikut:

1.       Stain, aplikasi dengan spray

2.       Sealer 1, aplikasi dengan spray

3.       Amplas no 280

4.       Glaze, aplikasi spray dan dilap

5.       Sealer 2, aplikasi dengan spray

6.       Amplas no 280

7.       Pad stain, aplikasi dengan spray

8.       Top coat 1, aplikasi dengan spray

9.       Amplas no 320

10.     Top coat 2, aplikasi dengan spray

 

finishing spray

Proses finishing coba tersebut dicoba diaplikasikan untuk suatu barang yaitu berupa 1 buah night stand, dengan luas permukaan yang difinishing adalah 2.25 m2. Dari percobaan itu diperoleh hasil pengukuran sebagai berikut:


Jenis material Pemakaian Pemakaian per m2
  Stain  0.280 liter 0.124  liter
Glaze 0.124  liter 0.098  liter 
Pad stain 0.270  liter 0.120  liter
Sealer  1 0.420  liter   0.187  liter
Sealer  2   0.420 liter 0.187  liter
Top coat  1 0.420 liter 0.187  liter
Top coat  2 0.420 liter 0.187  liter
Amplas no 280  2 lembar  0.889  lembar
Amplas no 320  Amplas no 320  0.222  lembar
Kain lap ½ kilogram 0.222 kilogram

tabel 2: kebutuhan mateirial berdasarkan hasil pengukuran

Dari hasil pengukuran itu maka didapatkan perkiraan kebutuhan material-material finishing untuk warna tersebut (espresso), dengan substrat kayu mahoni, untuk tiap luas permukaan barang yang difinishing. Biaya material finishing dapat dihitung dengan mengalikan jumlah material dengan harga dari tiap-tiap materialnya. Cara ini adalah cara yang paling sederhana untuk menghitung kebutuhan material finishing dan sudah banyak dilakukan oleh pabrik-pabrik mebel atau para pelaku finishing. Dengan cara yang sama dapat dilakukan untuk jenis-jenis barang yang lain dan jenis-jenis dan warna finishing yang lain. Biasanya pengukuran itu dilakukan pada saat pembuatan sampel, jadi pada saat sampel itu selesai dibuat saat itu juga sudah dapat diperkirakan biaya produksinya.

Hasil perhitungan yang didapat dari percobaan diatas dapat dipakai untuk memperkirakan kebutuhan bahan finishing pada skala yang lebih besar meskipun pada produksi dalam jumlah yang besar dan kecepatan produksi tinggi maka pasti terdapat perbedaan pemakaian bahan finishing dibandingkan apabila proses finishing dilakukan hanya pada 1 barang saja. Karena itu maka pada saat menentukan biaya finishing pada skala produksi apalagi kalau produksi itu bersifat mass production maka harus juga diperhitungkan faktor-faktor yang lain seperti jenis dan effisiensi alat yang digunakan, kecepatan produksi, ketrampilan operator, bentuk barang, dan lain-lain

Bentuk barang merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh pada pemakaian bahan finishing. Barang-barang dengan permukaan yang luas dan lebar seperti almari, buffet, bok, daun meja, akan lebih sedikit membutuhkan material finishing untuk tiap luas permukaannya. Barang-barang dengan luas permukaan yang kecil, seperti posh (batang), crib (jari-jari), kursi, kaki meja akan lebih boros dalam pemakaian material karena lebih banyak material yang terbuang pada saat aplikasinya, terutama apabila aplikasi dengan spray. Barang yang mempunyai banyak ukiran juga akan membutuhkan material finishing yang lebih banyak karena banyak mempunyai potongan serat kayu melintang (kepala kayu) yang menyerap material finishing terutama sealer dan lacquer lebih banyak. Karena itu sebaiknya dilakukan pengukuran kebutuhan material pada berbagai jenis barang yang berbeda-beda untuk melihat dan memperkirakan kebutuhan material pada berbagai jenis barang.    


Buku yang berisi pengetahuan dan praktek-praktek praktis mengenai finishing mebel
Merupakan salah satu buku wajib bagi anda pelaku dan pemerhati finishing mebel

 more info : klik disini