Penghitungan kebutuhan material finishing.
Salah satu unsur biaya finishing yang paling besar adalah kebutuhan material finishing. Secara umum sekitar setengah dari biaya finishing adalah harga material finishing, dan setengahnya lagi adalah biaya-biaya untuk tenaga, fasilitas dan biaya-biaya yang lain. Karena itu para pelaku industri finishing harus bisa menghitung atau memperkirakan kebutuhan material finishing secara baik. Bagi para pelaku finishing yang sudah berpengalaman, maka mereka tentu saja sudah bisa memperkirakan kebutuhan material finishing dari setiap produk atau pekerjaan yang akan dikerjakannya sesuai dengan pengalamannya. Tetapi bagi pemula, tentu hal itu tidak bisa dilakukan dengan mudah. Berikut ini akan saya bagikan cara memperkirakan perhitungan kebutuhan material finishing yang dapat digunakan untuk memperkirakan kebutuhan material finishing.
- Perhitungan berdasarkan step panel
Perlu
diketahui bahwa ukuran yang dipakai dari data di dalam gambar tersebut adalah
dalam gallon per square feet. Untuk perhitungan dalam liter per
meter persegi maka perlu dikalikan dengan faktor konversi.
1
gallon = 3.85 liter
1
feet = 0.3048 m
1
feet2 = 0.093 m2
1
feet2/ gal x 1 gal/3.85 l x 0.093 m2/feet2
= 0.024 m2/l
Untuk
lebih mudah, dapat dilihat contoh sebagai berikut:
Pemakaian
sealer jenis lacquer sealer dengan cara dispray, berapa spreading ratenya?.
Dari
tabel 2 diperoleh angka 250 square feet per gallon = 250 x 0.024 m2/l
= 6.01 m2/l
Jadi untuk pemakaian lacquer sealer dengan cara spray diperoleh spreading rate sebesar 6.01 m2/l. Artinya untuk setiap liter bahan sealer lacquer akan dapat melapisi luas permukaan sebesar 6.01 meter persegi.
Dengan cara yang sama dapat dilakukan perhitungan spreading rate material untuk bahan finishing yang lain. Dengan data spreading rate ini dapat dihitung kebutuhan mterial finishing untuk tiap luas produk yang difininshing. Dari data spreading rate ini, maka kita bisa memperkirakan kebutuhan jumlah material finishing dari setiap tahapan sesuai dengan step panel yang sudah kita buat sebelumnya. Dan dengan demikian kita akan dapat melakukan perhitungan untuk memperkirakan kebutuhan material finishing yang dibutuhkan.
- Melakukan pengukuran dan pencatatan terhadap kebutuhan material untuk tiap jenis produk.
Kalau perhitungan pertama kita lakukan berdasarkan luas permukaan produk dan step finishing, maka cara yang lain untuk menghitung kebutuhan material finishing adalah dengan cara mencoba proses finishing pada suatu barang atau produk tertentu dan mengukur jumlah material yang digunakan. Proses ini bisa dilakukan pada saat kita membuat sample produk sebelum memulai produksi dalam jumlah besar. Kita pilih suatu produk tertentu yang dapat mewakili produk-produk yang lain dan melakukan suatu proses finishing pada barang tersebut sesuai dengan warna yang diinginkan dan mengukur konsumsi bahan finishing yang diperlukan. Kemudian kita melakukan pengukuran dan perhitungan tehadap luas permukaan dari barang tersebut, sehingga akan dapat diperoleh perkiraan kebutuhan material finishing tiap satuan luas untuk suatu finishing tertentu.
Untuk
dapat lebih memperjelas, mungkin bisa dilihat pada ilustrasi berikut ini:
Untuk
suatu finishing dengan warna espresso, dengan substrat kayu mahoni diperlukan proses finishing sebagai berikut:
1. Stain, aplikasi dengan spray
2. Sealer 1, aplikasi dengan spray
3. Amplas no 280
4. Glaze, aplikasi spray dan dilap
5. Sealer 2, aplikasi dengan spray
6. Amplas no 280
7. Pad stain, aplikasi dengan spray
8. Top coat 1, aplikasi dengan spray
9. Amplas no 320
10. Top coat 2, aplikasi dengan spray
Proses finishing coba tersebut dicoba diaplikasikan untuk suatu barang yaitu berupa 1 buah night stand, dengan luas permukaan yang difinishing adalah 2.25 m2. Dari percobaan itu diperoleh hasil pengukuran sebagai berikut:
Jenis material | Pemakaian | Pemakaian per m2 |
---|---|---|
Stain | 0.280 liter | 0.124 liter |
Glaze | 0.124 liter | 0.098 liter |
Pad stain | 0.270 liter | 0.120 liter |
Sealer 1 | 0.420 liter | 0.187 liter |
Sealer 2 | 0.420 liter | 0.187 liter |
Top coat 1 | 0.420 liter | 0.187 liter |
Top coat 2 | 0.420 liter | 0.187 liter |
Amplas no 280 | 2 lembar | 0.889 lembar |
Amplas no 320 | Amplas no 320 | 0.222 lembar |
Kain lap | ½ kilogram | 0.222 kilogram |
Hasil perhitungan yang didapat dari percobaan diatas dapat dipakai untuk memperkirakan kebutuhan bahan finishing pada skala yang lebih besar meskipun pada produksi dalam jumlah yang besar dan kecepatan produksi tinggi maka pasti terdapat perbedaan pemakaian bahan finishing dibandingkan apabila proses finishing dilakukan hanya pada 1 barang saja. Karena itu maka pada saat menentukan biaya finishing pada skala produksi apalagi kalau produksi itu bersifat mass production maka harus juga diperhitungkan faktor-faktor yang lain seperti jenis dan effisiensi alat yang digunakan, kecepatan produksi, ketrampilan operator, bentuk barang, dan lain-lain
Bentuk barang merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh pada pemakaian bahan finishing. Barang-barang dengan permukaan yang luas dan lebar seperti almari, buffet, bok, daun meja, akan lebih sedikit membutuhkan material finishing untuk tiap luas permukaannya. Barang-barang dengan luas permukaan yang kecil, seperti posh (batang), crib (jari-jari), kursi, kaki meja akan lebih boros dalam pemakaian material karena lebih banyak material yang terbuang pada saat aplikasinya, terutama apabila aplikasi dengan spray. Barang yang mempunyai banyak ukiran juga akan membutuhkan material finishing yang lebih banyak karena banyak mempunyai potongan serat kayu melintang (kepala kayu) yang menyerap material finishing terutama sealer dan lacquer lebih banyak. Karena itu sebaiknya dilakukan pengukuran kebutuhan material pada berbagai jenis barang yang berbeda-beda untuk melihat dan memperkirakan kebutuhan material pada berbagai jenis barang.