Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Rotan untuk furniture

Rotan atau rattan merupakan salah satu bahan alam selain kayu yang banyak digunakan untuk pembuatan mebel. Seperti juga kayu, rotan merupakan bahan dari tumbuhan yang dapat diperbarui. Rotan merupakan produk dari suatu jenis tanaman yang hidup di hutan. Di hutan rotan tumbuh merambat mengikuti pohon lain yang besar dan tinggi. Karena itu budi daya rotan menjadi lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan kayu karena membutuhkan pohon yang tinggi sebagai tempat untuk merambat. Rotan ini merupakan salah satu produk dari tumbuhan dari huatn tropis di Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain. Dulu saat rotan masih banyak tersedia maka banyak mebel yang dibuat dari bahan rotan yang dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan mebel dari kayu. Waktu itu rotan hanya dianggap sebagai hasil samping dari hutan tropis dan dijual dengan harga yang lebih murah.

Beberapa waktu yang lalu saat hutan tropis mulai berkurang maka rotan menjadi semakin sulit didapatkan dan harganya menjadi semakin mahal. Banyak para pengusaha mebel rotan yang harus menutup usahanya. Para pelaku industri rotan yang banyak menjual rotan mentah juga telah ikut menekan industri produk rotan di dalam negeri. Namun saat ini dengan kebijakan pemerintah yang melarang ekspor rotan telah membuat para industri mebel rotan di Indonesia mulai bisa eksis lagi. Bagaimanapun juga permintaan terhadap produk mebel rotan akan selalu ada. Rotan merupakan bahan alam yang mempunyai bentuk yang khas yang tidak bisa digantikan oleh produk lain. Dengan kenyataan bahwa negara kita merupakan penghasil rotan utama, maka kita mempunyai kesempatan yang besar sebagai penghasil produk rotan utama di dunia. Pada saat ini selain digunakan untuk membangun produk mebel secara penuh, rotan juga banyak digunakan dengan kombinasi dengan bahan yang lain seperti kayu, atau logam untuk menghasilkan produk mebel yang menarik. 

rotan furniture


Penggunaan rotan 

Rotan merupakan bahan yang berbentuk batangan yang mudah untuk ditekuk, dilengkungkan menghasilkan bentuk-bentuk yang unik dan tidak tergantikan oleh bahan lain. Rotan bisa juga dipotong, dibelah, diiris dan dianyam menghasilkan berbagai macam bentuk lembaran dengan berbagai macam pola. Rotan bisa juga dipakai bersama-sama dengan kayu atau besi sebagai aksen atau asesories. Rotan bisa disayat dan dianyam untuk membuat bentuk pada muka laci, sandaran kursi, dinding samping atau top dengan kerangka dari kayu atau besi. Secara umum, penggunaan rotan akan memberikan kesan natural alami dan hand made pada produk yang dihasilkannya. Produk rotan sangat cocok untuk membuat produk-produk mebel atau arsitektural produk dengan model-model country, klasik atau semi klasik yang ringan. Rotan yang digabungkan dengan kayu atau logam dengan model yang simple akan memberikan kesegaran dan kesan country yang hangat, natural yang segar, hangat dan informal.

Pengolahan  rotan

Pengolahan rotan sendiri membutuhkan rangkaian proses yang panjang. Rotan yang diambil dari hutan dibersihkan dari daun dan cabang-cabangnya dan dikeringkan. Sebagai bahan alam rotan juga rentan terhadap serangan serangga pemakan kayu karena itu dia membutuhkan treatment yang benar supaya dapat awet dan terbebas dari serangan serangga. Pengeringan rotan biasanya dilakukan dengan memasak menggunakan campuran minyak khusus. Pengeringan dengan cara digoreng ini dilakukan untuk mencegah timbulnya serangan jamur dan juga untuk membersihan lilin dan getah yang ada. Rotan yang sudah kering ini kemudian  dikirim ke industri mebel dan kerajinan untuk dibentuk menghasilkan produk-produk jadi.


Pembuatan mebel rotan relatif sederhana dibandingkan dengan pembuatan mebel kayu. Alat-alat yang dibutuhkan juga relatif lebih sederhana namun memutuhkan banyak tenaga manusia. Proses yang dibutuhkan adalah proses penganyaman, pelengkungan, penyatuan dan pembentukan. Proses finishing yang dibutuhkan juga relatif sederhana. Rotan dapat diamplas dengan lebih sederhana karena tidak banyak memiliki permukaan yang lebar dan serat dan pori seperti kayu. Sebagian proses pembuatan rotan dilakukan dengan tenaga manusia, sehingga alat dan fasilitas yang dibutuhkan lebih sederhana.

  


Finishing untuk rotan

Finishing untuk rotan biasanya dibuat dengan memaksimalkan faktor bentuknya yang unik. Rotan bisa diwarnai dengan proses pencelupan penguasan atau spray dengan hasil yang baik. Aplikasi glaze bisa dilakukan untuk menampilkan bentuk anyaman atau bentuk-bentuk ikatan. Finishing dengan warna-warna natural juga banyak dipilih; dengan design yang tepat maka produk rotan banyak dibuat dengan memaksimalkan bentuknya yang unik dan khas untuk menghasilan produk yang menarik.

Dalam penyerapan bahan finishing maka ada 2 hal yang harus diperhatikan yaitu rotan bagian dalam dan bagian luar. Rotan bagian dalam mempunyai daya serap (porositas) yang sangat tinggi karena itu dalam proses finishing akan cenderung menyerap bahan finishing yang lebih banyak. Untuk dapat menghasilkan permukaan yang halus maka diperlukan sealer atau top coat yang lebih banyak. Bahan ini juga cenderung menyerap stain berlebih sehingga menghasilkan warna yang tua, kotor dan bahkan tidak rata. Untuk warna-warna yang jernih dan bersih, maka aplikasi stain bisa dilakukan sesudah aplikasi sealer dan pengamplasan untuk mencegah penyerapan stain yang terlalu banyak. 

Sebaliknya dengan rotan bagian kulit, bahan ini mempunyai lapisan yang sangat padat dan mempunyai lapisan lilin di permukaannya yang akan mengganggu penyerapan dan penempelan bahan finishing. Aplikasi bahan finishing yang tidak tepat seringkali berakibat pada timbulnya masalah adhesi pada lapisan finishing. Untuk mengatasi hal ini maka permukaan rotan harus dibersihkan dulu dengan baik sebelum dilapisi dengan bahan finishing. Lapisan finishing yang terlalu tebal sebaiknya dihindari karena akan meningkatkan resiko timbulnya masalah adhesi. Beberapa supplier bahan finishing telah menyediakan bahan khusus untuk mengatasi masalah adhesi pada rotan kulit ini. Namun demikian finishing untuk rotan ini harus dilakukan secara benar untuk bisa menghasilkan lapisan finishing yang baik. 


Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan finishing untuk rotan adalah sifat fisik dari rotan yang lentur dan memungkinkan terjadinya pergerakan. Untuk bagian-bagian atau produk-produk yang bergerak ini, maka finishing yang dipilih harus bisa mengakomodasi adanya pergerakan dari substrat nya tersebut. Untuk itu mesti dipilihan finishing dari jenis bahan yang fleksibel  untuk bisa mengikuti pergerakan rotan tanpa ada masalah. Finishing dengan bahan-bahan yang keras dan kaku semestinya dihindari untuk melapisi bahan dari rotan yang bergerak karena akan beresiko untuk pecah atau retak.  



Buku yang berisi pengetahuan dan praktek-praktek praktis mengenai finishing mebel
Merupakan salah satu buku wajib bagi anda pelaku dan pemerhati finishing mebel

 more info : klik disini