Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

HPL high pressured laminated (panel)

HPL atau high pressure laminated (resin sheet) adalah produk rekayasa (engineering product) yang banyak digunakan untuk papan panel untuk berbagai macam keperluan seperti: dinding kabinet, dinding rumah, top panel pada meja atau kabinet, kicthen set, atau produk arsitektural produk lainnya. HPL dibuat dari kertas dekoratif (decorative paper) yang dilaminasi dengan resin phenolic dipress dengan suhu tinggi (150 C ) dan tekanan tinggi (sekitar 90 kg/cm2). Hasilnya adalah lembaran panel yang tipis, dengan  permukaan dekoratif di bagian muka yang indah, kuat, tahan gores, tahan panas, tahan solven dan bahan kimia. Penampilan dekoratif dari HPL tersedia dalam banyak warna dan penampilan, mulai dari penampilan seperti kayu dari berbagai macam jenis dan warna, atau penampilan seperti warna cat duko atau cat emas, silver, metallic dan lain-lain. Permukaan HPL juga tersedia dalam berbagai macam gloss, mulai dari doff, semi, sampai full gloss, beberapa HPL tersedia dalam permukaan yang bertextur.

HPL ini dijual dalam bentuk lembaran dengan ukuran seperti plywood (panjang 240 cm dan lebar 140 cm) dengan ukuran ketebalan mulai dari 0,8 mm sampai dengan 1,5 mm. Lembaran HPL ini pada bagian muka tersedia  dalam berbagai warna dan penampilan (look) dan dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan. Lembaran HPL ini kemudian bisa dipotong sesuai kebutuhan untuk direkatkan pada papan datar, seperti plywood, mdf, particle board atau kayu laminasi atau barecore untuk membentuk papan panel dekoratif sesuai kebutuhan. Dalam industri mebel dan interior desin, HPL ini banyak digunakan sebagai bahan untuk papan panel untuk membuat mebel atau untuk keperluan interior design sebagai alternatif selain kayu. Penggunaan HPL ini saat ini sudah meluas dan sangat populer dalam industri mebel, interior dan dekorasi. 
Berikut ini sifat-sifat HPL, kelebihan dan kekurangannya dibandingkan dengan kayu

Kelebihan HPL
  • HPL relatif lebih stabil, rapi dan seragam
Berbeda dengan produk kayu asli yang sifatnya bisa bervareasi tergantung dari jenis pohon dan bagaimana pohon itu hidup di alam, HPL adalah produk dari industri, karena itu dia memiliki sifat-sifat yang lebih seragam, baik dari segi penampilan atau sifat-sifat fisik. Hal ini membuat penanganan HPL bisa dilakukan dengan lebih sederhana dan terkontrol tanpa harus dipusingkan dengan vareasi sifat sifat seperti pada kayu. Ada beberapa merk HPL, namun kita dapat melihat sifat dan karakter dari HPL dengan melihat spesifikasi yang tertulis di produknya. 
  • Proses pengerjaan HPL relatif lebih simpel
HPL berupa lembaran yang dapat dipasang dengan cara yang relatif sederhana, lembaran HPL cukup dilekatkan pada permukaan yang diinginkan dengan menggunakan lem yang tepat, tanpa harus membutuhkan penekanan dengan tekanan tinggi atau pemanasan dengan suhu yang tinggi. Pengeleman menggunakan lem solvent base dengan waktu pengeringan yang relatif cepat merupakan cara yang paling sering dilakukan untuk HPL. Lapisan HPL sudah memiliki penampilan yang menarik dan pada umumnya tidak memerlukan proses finishing lagi. Tidak seperti kayu atau veneer yang selalu membutuhkan  proses finishing yang mahal dan merepotkan.
  • Produk dari HPL lebih mudah dihitung dan dikerjakan
Produk-produk dari HPL secara umum dapat diperkirakan dan dihitung dengan lebih mudah. Harga dari produk dapat diperhitungkan dari harga-harga yang digunakan dan tenaga yang mengerjakannya ditambah dengan faktor kesulitan yang ada. Harga bahan yang paling besar adalah harga HPL nya ditambah dengan harga dari papan support yang digunakan (plywood, laminated board, mdf atau particle board) ditambah dengan tambahan dari lem dan bahan pembantu lainnya. Semua bahan yang digunakan adalah produk industri yang dapat dihitung dengan jelas sesuai dengan  spesifikasi yang dipilih. 


HPL untuk kichen cabinet

Kelemahan HPL
  • Tidak bisa menggantikan sifat natural kayu
Meskipun HPL banyak tersedia dengan penampilan seperti kayu, namun tidak akan benar-benar bisa menggantikan kayu. Bagi para penggemarnya, kayu adalah bahan yang berasal dari pohon yang seolah-olah memiliki jiwa yang hidup. Penampilan HPL yang seragam, bersih dan rapi mungkin akan terasa monoton dan membosankan bagi para penggemar kayu. 
  • Tidak memiliki nilai antik.
Kayu memiliki nilai lebih sebagai bahan yang bernilai antik dan akan hidup selamanya. Kayu yang bagus harganya tidak pernah turun dan bahkan akan menjadi semakin mahal ketika semakin tua. Produk yang terbuat dari kayu semakin lama akan semakin mahal karena mempunyai nilai lebih sebagai barang antik. Sebaliknya HPL adalah produk engineering yang mempunyai umur tertentu, pada saat produk sudah melewati usianya, maka dia akan rusak dan hancur dan hanya akan menjadi sampah. 

  • Pilihan penampilan yang relatif terbatas
Meskipun HPL tersedia dalam berbagai macam model, bentuk dan penampilan, namun tetap saja tidak bisa menghasilkan pilihan sebanyak kayu. Kayu dari 1 jenis saja bisa difinishing dengan bermacam-macam warna dan penampilan yang tidak terbatas. Beberapa model finishing juga tidak akan bisa diperoleh dari HPL, seperti finishing antik dengan pemakaian glaze, atau finishing-finishing dengan highlight yang menonjolkan keindahan serat dan warna kayu yang memang hanya diperoleh dari kayu yang difinishing. 
  • Tidak bisa untuk bentuk-bentuk yang komplek
HPL hanya bisa digunakan untuk menghasilkan produk-produk dengan bentuk datar atau sedikit melengkung. HPL tidak bisa dipakai untuk membuat produk-produk dengan bentuk yang tidak rata, atau bentuk-bentuk yang komplek seperti bentuk-bentuk bulat, turningan, atau bentuk-bentuk ukiran yang komplek. 



Buku yang berisi pengetahuan dan praktek-praktek praktis mengenai finishing mebel
Merupakan salah satu buku wajib bagi anda pelaku dan pemerhati finishing mebel

 more info : klik disini