Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

kayu sengon, sifat-sifat dan kegunaannya

Kayu sengon saat ini merupakan salah satu kayu yang popular dan dikenal di industri woodworking Indonesia. Kayu ini relatif murah, mudah didapat dengan ketersediaan yang melimpah. Pohon sengon dapat tumbuh dengan cepat, relatif  mudah dibudi dayakan dan mudah dipasarkan sehingga menarik banyak orang untuk menanamnya, terutama bagi orang-orang yang memiliki lahan terbatas 




Sifat-sifat kayu sengon

Sebenarnya ada beberapa jenis sengon, seperti: sengon jawa, sengon tekik, sengon laut, dan sengon buto yang masing-masing memiliki penampilan dan sifat yang sedikit berbeda, namun secara umum kayu sengon adalah kayu yang lunak, ringan tidak terlalu kuat, dan tidak memiliki penampilan serat yang bagus. Kelebihan utama dari kayu sengon adalah bahwa kayu ini ringan, murah dan tidak disukai oleh bubuk kayu ( thothor, atau thether). 

Penggunaan kayu sengon

Kayu sengon tidak memiliki penampilan serat yang spesial, karena itu dia tidak bisa memberikan unsur dekoratif. Kayu sengon banyak digunakan untuk filler, pengisi atau bagian support dari produk-produk kayu lainnya seperti : mebel, dinding, arsitektural produk lainnya. Kayu ini banyak dipilih sebagai interior karena ringan, harganya yang murah dan relatif aman dari serangan serangga. Berikut ini beberapa penggunaan dari kayu sengon.
  • bare core
Salah satu pemanfaatan kayu sengon yang terbesar adalah untuk membuat bare core atau fglb. Kayu sengon dipotong dengan ukuran tertentu kemudian disatukan dan dilem membentuk papan laminasi kayu yang disebut sebagai fglb (finger joint laminated board). FGLB dengan ukuran standart plywood (2,4 m x 1,12 m) disebut barecore. Barecore banyak dijual dan digunakan sebagai base dari papan panel, sedangkan FGLB bisa dibentuk dalam banyak ukuran sesuai dengan kebutuhan dan bisa dipakai untuk support atau interior dari mebel atau produk kayu yang lain.  
  • plywood sengon
plywood atau multiplek adalah lapisan multi layer dari veneer. Kayu sengon disayat membentuk lapisan tipis (veneer), untuk kemudian dikeringkan dan direkatkan dengan veneer yang lain membentuk papan panel yang lebar dan panjang yang dinamakan plywood atau multiplek sengon. Plywood sengon ini bisa ditempeli oleh veneer dari kayu-kayu lain yang indah seperti : jati, mahoni, mindi, oak, dll dan menghasilkan panel yang indah. Plywood sengon bisa juga dilapisi oleh hpl untuk membentuk papan engineering wood yang banyak digunakan untuk produk-produk furniture
  • untuk konstruksi bangunan
Kayu sengon juga banyak digunakan untuk keperluan konstruksi yaitu sebagai usuk untuk atap rumah atau bangunan. kayu sengon yang dipotong dengan ukuran 4×4 cm dengan panjang 3,5 atau 4 meter cukup kuat untuk digunakan sebagai usuk. Penggunaan kayu sengon untuk konstruksi tidak banyak dilakukan karena kekuatan kayu yang rendah. 
kayu sengon juga banyak digunakan sebagai papan sebagai dinding atau wadah untuk adonan campuran cor pada pembuatan tiang atau lantai beton, karena harganya yang murah dan kayunya lunak sehingga mudah untuk dilepaskan pada saat konstruksi cor sudah kering
  • Sengon untuk furniture
Penggunaan sengon untuk furniture lebih banyak ditemukan sebagai interior atau support seperti bok laci, dinding bagian belakang, bagian dalam, atau bagian dalam dari papan. Penggunaan sengon lainnya  terutama digunakan untuk rak, kabinet-kabinet, meja, atau bangku yang sederhana. Kekuatan kayu yang relatif rendah membuat penggunaan kayu ini menjadi terbatas dari segi konstruksi apalagi kayu ini juga tidak memiliki penampilan yang spesial.

Pengolahan sengon.

untuk bisa dimanfaatkan dalam industri woodworking, kayu sengon harus dikeringkan sampai kadar air standard yang seharusnya. Setelah kayu sengon kering, maka disarankan untuk diberi obat pengawet kayu. Kayu sengon memang tidak disukai oleh thothor atau bubuk kayu, tapi kayu sengon yang kering masih rentan untuk dimakan rayap. Pengobatan dengan obat anti serangga sangat disarankan untuk membuat kayu sengon lebih awet. 
Salah satu musuh utama dari kayu sengon adalah air.  Air yang mengenai permukaannya akan diserap dan apabila air yang masuk dalam jumlah yang besar, maka akan merusakkan kayu ini. Salah satu cara untuk melindungi kayu sengon dari air adalah dengan proses finishing yang tepat. Lapisan finishing bisa membantu mengurangi porositas kayu dan mengurangi penyerapan air ke dalam kayu dan membuat kayu menjadi lebih stabil. Kayu sengon memiliki warna dasar putih muda sehingga bisa difinishing dengan berbagai macam warna dengan mudah. namun karena kayu ini tidak memiliki serat yang indah, maka finishing transparan untuk kayu ini menjadi kurang menarik. Finishing transparan juga harus dilakukan dengan hati-hati, kayu ini memiliki porositas yang tinggi, aplikasi stain yang terlalu basah akan diserap oleh kayu dan mengakibatkan warna menjadi tua. Kayu ini juga susah diamplas, pengamplasan pada kayu ini akan cenderung tidak sempurna dan mengakibatkan vareasi kehalusan permukaan dan mengakibatkan pewarnaan yang tidak rata. Finishing warna-warna solid merupakan pilihan yang lebih baik untuk kayu ini.


Buku yang berisi pengetahuan dan praktek-praktek praktis mengenai finishing mebel
Merupakan salah satu buku wajib bagi anda pelaku dan pemerhati finishing mebel

 more info : klik disini