Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Proses penyikatan pada permukaan kayu untuk finishing rustik

Salah satu proses finishing yang sangat penting untuk membuat finishing rustik dan antik adalah proses penyikatan. Proses penyikatan ini merupakan langkah awal yang sangat penting untuk membuat finishing rustik (karena itu sering juga disebut juga sebagai proses rustik). Perlu disadari bahwa hasil rustik ini sangat mempengaruhi penampilan dari hasil finishing yang diperoleh dari proses berikutnya. UKuran, kedalaman, susunan dan pola alur-alur dan kehalusan dari alur-alur kayu akan menentukan penampilan finishing yang diperoleh dari proses finishing yang dikerjakan. Beberapa penampilan dan hasil finishing seperti : warna finishing, gloss dan ketebalan lapisan memang akan ditentukan oleh pemilihan dan cara aplikasi bahan finishing yang dipilih, namun penampilan dari finishing secara umum akan ditentukan oleh pola dan model dari rustik yang dihasilkan oleh proses rustik. 

Karena itu untuk bisa menghasilkan penampilan finishing yang diinginkan, maka proses rustik menjadi satu hal yang sangat penting. Vareasi dan perbedaan pada pola dan model rustik akan mengakibatkan perbedaan pada penampilan yang dihasilkan. Apabila kita bekerja di industri finishing kayu dengan volume pekerjaan yang tinggi yang menginginkan konsistensi dari setiap hasil finishing, maka proses rustik harus dikontrol dengan baik untuk menghasilkan hasil penampilan finishing yang konsisten dan stabill

Ada 2 hal yang penting untuk diperhatikan dalam proses rustik yaitu jenis sikat yang digunakan dan teknik dan cara penyikatan yang keduanya harus dikerjakan secara benar untuk bisa menghasilkan penampilan finishing yang diinginkan. 


Jenis-jenis sikat besi (wire brush)

  • Sikat kawat manual dengan tangan

Salah satu alat untuk melakukan penyikatan adalah dengan sikat kawat yang digerakkan dengan tangan. Alat ini merupakan alat yang paling sederhana namun masih banyak digunakan untuk melakukan penyikatan dan membentuk rustik dan alur-alur kayu sesuai dengan kebutuhan. Alat sikat ini ada beberapa macam ada sikat dengan kawat yang kaku dengan sikat dengan kawat yang lebih lentur dan lembut. Kawat yang digunakan juga bisa dibuat dari bahan yang bebeda, ada yang dibuat dari kuningan, besi atau baja. Masing-masing jenis sikat akan menghasilkan hasil tekstur yang berbeda-beda. Sikat dari baja dan besi pada umumnya lebih kaku dengan ukuran sikat yang lebih besar, sikat dari tembaga biasanya lebih lembut dan fleksibel.

Sikat yang lebih lentur akan menghasilkan  tekstur yang lebih dan dangkal dengan hasil pola alur sesuai dengan pola dari serat dan pori dari kayu. Pada prinsipnya sikat ini lebih banyak digunakan untuk menguatkan (enhance) dan menampilkan pola pori dan serat kayu saja. 




  • Sikat dengan tool (atau alat)

Untuk melakukan penyikatan dengan volume pekerjaan yang lebih besar, maka dibuat alat untuk rustik yang lebih mekanik yaitu menggunakan alat (tool) untuk menggerakkan sikat kawat dalam membentuk dan menyikat kayu. Alat ini pada prinsipnya menggunakan mesin untuk menggerakkan sikat besi dalam melakukan proses rustik. Berbagai perkakas listrik, seperti penggiling sudut atau bor, dapat dilengkapi dengan sambungan sikat kawat. 



Alat ini tentu saja dapat mengurangi penggunaan tenaga manusia untuk melakukan proses rustik, sehingga bisa menghasilkan hasil yang lebih konsisten dan bisa menghasilkan alur dan tektur yang lebih dalam apabila diinginkan.  



  • Mesin rustik 

Untuk produksi skala besar, maka proses rustik bisa dilakukan dengan menggunakan mesin rustik atau mesin sikat kawat. Mesin ini seperti halnya wide belt sander namun dengan amplas diganti dengan sikat kawat. Komponen kayu berupa papan panel atau komponen dengan permukaan yang datar dimasukkan ke dalam mesin ini untuk menjalani proses penyikatan dab begitu kelar dari mesin sudah dalam kondisi rustik. Mesin ini bisa digunakan untuk proses rustik pada produksi rustik dengan skala besar. Komponen-komponen mebel dirustik dengan mengunakan mesin dalam bentuk komnponen sebelum dirakit dan menjadi produk yang siap difinishing. Dengan pengaturan yang tepat, maka proses rustik bisa berjalan dengan cepat dan konsisten. 

Proses pengamplasan

Proses pengamplasan merupakan salah satu langkah yang penting dalam proses rustik. Meskipun proses rustik adalah proses yang kelihatannya "merusak" namun tetap saja membutuhkan pengamplasan yang benar. Pengamplasan pada permukan kayu ini diperlukan pada saat sebelum proses penyikatan dan sesudah proses penyikatan.

  • Pengamplasan sebelum proses rustik

Permukaan kayu harus dipastikan sudah rata pada saat sebelum dirustik. Permukaan kayu yang akan dirustik, memang tidak memerlukan kehalusan seperti pada permukaan yang akan langsung dilapisi dengan bahan finishing, namun tetap saja harus diratakan. Masalah-masalah seperti kayu yang menggelombang, chatter mark, serabut-serabut kayu dan permukaan kayu yang terlalu kasar akan mengakibatkan masalah pada proses berikutnya. Pada umumnya permukaan kayu yang akan dirustik harusnya sudah melewati pengamplasan dengan mesin amplas (wide belt sander) atau dengan mesin amplas dengan amplas nomer 240 atau 180. Pastikan permukaan kayu sudah rata dengan kehalusan yang cukup sebelum dilanjutkan dengan proses penyikatan 

  • Pengamplasan sesudah proses rustik

Pengamplasan berikutnya adalah sesudah proses rustik, proses pengamplasan ini dilakukan untuk menghaluskan alur-alur dan tekstur yang dihasilkan dari proses penyikatan. Proses penyikatan ini harus dilakukan dengan hati-hati karena harus menghaluskan alur-alur dan rustik yang sudah dihasilkan tanpa merusak alur-alur dan tekstur di permukaan. Sebaiknya digunakan abbrasive yang cocok untuk mengerjakan pengamplasan ini yaitu yang bisa mengamplas bagian-bagian dalam tekstusr dan alur-alur tanpa merusaknya. Beberapa abbrasive yang bisa dipakai adalah : steelwool, scocthbrite, grenjeng dan bahan-bahan sejenis. 

Glue sizing atau sealer sizing

Seringkali pada proses penyikatan ditemukan kayu yang sangat lunak atau kayu dengan serat yang rapuh. Hal ini seringkali menjadikan masalah karena akan menghasilkan rustik yang tida rapi atau serat kayu yang terserabut dan membuat kayu yang kasar. Apabila rustik ini tidak dibenahi, maka akan menghasilkan penampilan finishing yang berantakan pula. Kayu-kayu dengan permukaan yang kasar akan cenderung menyerap stain atau glaze sehingga mengakibatkan kesan permukaan yang kotor atau warna yang gelap. 

Untuk mengatasi masalah-masalah akibat dari kayu lunak tersebut, bisa dilakukan selaer sizing atau gle sizing. Yaitu aplikasi sealer atau lem encer pada permukaan kayu. Dengan aplikasi selaer ini, maka bulu-bulu atau serabut kayu yang ada akan naik dan mengeras, sehingga dapat selanjutnya dapat dipotong dan dibersihkan dengan proses pengamplasan. Sealer atau glue sizing ini akan sangat membantu untuk mengurangi masalah serabut kayu yang timbul akibat dari kayu yang lunak atau masalah pola serat kayu yang naik yang sulit untuk dibersihkan.


Buku yang berisi pengetahuan dan praktek-praktek praktis mengenai finishing mebel
Merupakan salah satu buku wajib bagi anda pelaku dan pemerhati finishing mebel

 more info : klik disini