Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Finishing antik untuk mebel kayu

Finishing antik (antique finishing) adalah teknik finishing dengan tujuan untuk menghasilkan poduk-produk mebel dan produk kayu dengan penampilan seperti barang yand sudah tua atau berusia lama. Proses finishing ini meliputi beberapa hal mulai dari proses distress fisik, aplikasi bahan finishing sampai dengan poles sebagai langkah akhir dari finishing.

Kelebihan antik finishing

Proses antik finishing adalah pekerjaaan dengan teknik-teknik khusus yang membutuhkan tukang dengan keahlian dan material-material khusus yang bisa dianggap sebagai tambahan biaya, namun demikian antik finishing akan membuat suatu produk akan kelihatan lebih indah dan menarik. Proses finishing antik dengan banyak efek-efek antik yang rusak dan kotor bisa menyembunyikan beberapa masalah dari proses produksi yang kurang sempurna. Antik finishing yang tepat akan memberikan nilai tambah yang sepadan dengan harga dari tambahan pekerjaan yang dikerjakan. 

Macam-macam antik finishing

Sebebarnya ada banyak sekali macam dan model antik finishing namun secara umum antik finishing bisa dikategorikan dalam 2 macam yaitu antik klasik dan antik country. 

antik klasik

meja antik klasik


Antik klasik

Antik klasik adalah finishing untuk menghasilkan penampilan seperti barang-barang klasik. Yaitu barang-barang yang dulu pernah menjadi mebel panutan pada masanya, biasanya mebel-mebel yang digunakan pada kerajaan-kerajaan atau bangsawan-bangsawan di masa lalu. Meskipun ada kebebasan dan improvisasi dalam pengembangan desin namun tetap menggunakan model dan bentuk di masa lalu sebagai referensi. Finishing klasik dibuat untuk mendukung dan melengkapi produk-produk bergaya klasik yang masih menampikan anggun dan mewah dari masa lalu. Mebel klasik menggunakan model dan bentuk di masa lalu sebagai sumber referensi, mekipun dengan pengembangan dan vareasi untuk menyesuaikan dengan keadaan di masa kini. Finishing klasik pada umumnya didominasi dengan aplikasi glaze untuk membangun patina sebagai unsur utama. Distress-distress fisik dan efek antik yang dibuat biasanya tidak terlalu ekstrem, namun yang relatif bersih dan ringan dengan tujuan untuk menghasilkan kesan penuaan secara alami namun tetap mempertahankan kesan anggun dan mewah yang ada dari produk mebel. 


sofa antik country 

Antik country

Finishing model country adalah finishing untuk melengkapi produk-produk mebel model country (“ndeso”) yang lebih menekankan kesan alami, natural dan country. Finishing country memiliki vareasi yang lebih beragam, mulai dari finishing yang tipis untuk menampilkan kesan natural sampai dengan finishing yang kotor seperti seperti halnya produk-produk yang rusak dan kotor karena pemakaian yang lebih rusuh yang biasa terjadi di daerah-daerah pedesaan. Distress-distress yang lebih parah bisa digunakan bersamaan dengan efek-efek kotor yang lebih bebas, banyak macam dan berat. Permainan stain dan glaze yang lebih berani bisa dilakukan untuk menghasilkan penampilan yang lebih kotor, dan rusak.

Bahan-bahan finishing untuk antik finishing

  • Glaze

Glaze adalah stain yang didesign untuk diaplikasikan di antara sealer. Stain ini alat utama untuk membentuk finishing antik. Glaze bisa diaplikasikan untuk mengisi pori dan serat kayu untuk membangun kesan kotor atau patina look yang terjadi akibat dari usia pada produk-produk kayu. Glaze juga berfungsi untuk mewarnai dan meniru kotoran-kotoran alami yang masuk dan mengendap di dalam celah-celah kayu, lubang-lubang, atau dekok-dekok pada permukaan kayu akibat dari pemakaian dan usia. Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai glaze silakan dibaca pada artikel kami sebelumnya : glaze untuk wood finishing. 

  • NC coating

Coating merupakan salah satu bahan utama dalam proses finishing, sebagai bahan yang berfungsi untuk melindungi warna dan stain. Ada beberapa jenis coating yang tersedia untuk proses finishing, namun untuk pengerjaan finishing antik maka coating yang paling cocok digunakan adalah coating jenis NC atau nitrocellulose. Cat NC merupakan cat satu komponen yang kering dengan cepat, mudah diaplikasikan sehingga sangat cocok untuk mengakomodasi proses finishing antik yang memerlukan banyak efek dan proses pekerjaan. Sebagian besar material yang digunakan untuk efek antik dirancang supaya bisa diaplikasikan dengan cat NC, karena itu sampai saat ini cat NC adalah cat yang paling banyak digunakan untuk membuat finishing antik.  

  • Cat-cat khusus : crackle lacquer, tektur paint, veiling lacquer

Untuk memenuhi kebutuhan dari industry finishing, maka industry cat telah membuat beberapa bahan khusus untuk menghasilkan penampilan yang spesial. Beberapa diantaranya adalah : crackle lacquer atau crackle paint (cat untuk membuat finishing retak), tekture paint (cat untuk membuat efek tekstur), veiling lacquer (cat untuk membuat efek seperti rumah laba-laba), powder glaze (cat untuk membuat penampilan seperti debu), dll. 

  • Pad stain

Pad stain adalah stain yang dibuat untuk diaplikasika dengan cara padding (aplikasi dengan kain). Pad stain dibuat dari pigment organik yang diencerkan dengan pengencer alcohol yang merupakan solvent ringan. Stain ini bisa di aplikasikan di atas coating dengan tidak terlalu merusak lapisan coating dibawahnya. Penggunaan pad stain memungkinkan pembentukan efek-efek antik di atas lapisan coating dengan pigment organic yang dengan pewarnaan yang lebih cerah dan transparant.

Proses antik finishing

Proses antik finishing meliputi 2 hal utama yaitu manipulasi fisik (physical distress) dan aplikasi bahan finishing. Kedua hal tersebut harus dilakukan dengan benar untuk bisa menghasilkan barang menjadi kelihatan antik yang menarik dan laku dijual.

Physical distress

Physical distress adalah proses perusakan pada produk mebel atau produk kayu dengan tujuan untuk meniru kerusakan-kerusakan barang akibat usia dan pemakaian atau sebab lain. Beberapa distress yang paling banyak digunakan adalah antara lain: dent atau benturan-benturan pada permukaan, pojok-pojok yang aus, kayu pecah, kayu yang berlubang karena dimakan rayap, dan kerusakan-kerusakan alami lainnya. Proses physical distress biasanya dilakukan pada awal proses finishing sebelum aplikasi stain dan bahan finishing yang lain dilakukan. 

Berikut ini beberapa alat-alat yang dibutuhkan untuk melakukan physical distress

  • Rantai, hammer, batu

Merupakan alat-alat yang digunakan untuk meniru keruskan-kerusakan akibat dari benturan-benturan pada permukaan barang ketika barang disimpan atau dipergunakan. 

  • Paku

Merupakan alat yang digunakan untuk meniru lubang-lubang pada kayu karena kayu dimakan rayap, ulat atau serangga.

  • Pahat

Merupakan alat untuk meniru kerusakan pada kayu dengan bentuk-bentuk yang khusus, seperti pecah pada kayu, permukaan yang rusak karena gesekan, dan benturan yang keras. Pahat juga digunakan untuk menghasilkan efek-efek khusus yaitu bentuk-bentuk hasil dari pekerjaan tukang di waktu lampau ketika mesin-mesin kayu modern belum ada. 

  • Amplas

Amplas merupakan salah satu alat penting untuk melakukan physical distress. Seluruh hasil pekerjaan dari physical distress selalu membutuhkan pengamplasan untuk membuatnya menjadi halus sebelum dilapisi dengan bahan finishing. Amplas juga diperlukan untuk menghaluskan ujung-ujung atau tepi-tepi yang tajam, karena barang antik tidak memiliki ujung yang tajam. Ujung-ujung yang tajam akan selalu rusak atau tumpul karena penggunaan dan usia yang lama. Pengamplasan juga bisa dilakukan untuk membuat waremark (permukaan yang aus) pada bagian-bagian yang diinginkan.

Aplikasi bahan finishing

Selain physical distress, proses antik juga dibentuk dengan teknik aplikasi bahan finishing. Beberapa teknik aplikasi khusus diperlukan untuk membuat barang mempunyai penampilan yang tua, kotor dan antik. Berikut ini beberapa teknik finishing yang paling banyak dikenal dalam proses finishing antik.

  • Spatter

Spatter adalah teknik finishing yang meniru permukaan yang kotor akibat dari kotoran serangga, debu atau kotoran-kotoran lain yang jatuh dan menempel di permukaan. Spatter dibuat dengan cara memercikkan stain di permukaan dengan menggunakan spray gun, kuas atau alat-alat lain.

  • Efek kotor

Penampilan yang kotor merupakan salah satu hal penting dalam finishing antik. Berbagai macam efek kotor dalam proses finishing dibuat dengan teknik aplikasi stain dan glaze dengan penggunaan kuas, alat spray, kain dan alat-alat khusus sesuai dengan efek yang diinginkan.

  • Sand trough

Sand trough adalah proses pengamplasan pada lapisan cat untuk membuat lapisan cat rusak dan terhapus. Sand trough digunakan untuk membuat penampilan finishing atau cat yang rusak atau aus karena pemakaian dan usia. Pengamplasan bisa dilakukan dengan kertas amplas, stellwoll, scotchbrite dan alat-alat abrasive lainnya.

  • Wash off

Wash off adalah penghapusan lapisan finishing yang ada di permukaan dengan menggunakan solvent. Wash off pada lapisan cat dilakukan dengan menggunakan kain yang dibasahi dengan thiner untuk menghapus lapisan cat atau stain di permukaan kayu. Wash off akan menghasilkan penampilan cat aus dengan gradasi yang lebih soft.

  • Glazing

Glaze adalah teknik aplikasi glaze untuk membuat efek patina yaitu penampilan warna kayu yang memudar karena usia dan pemakaian. Glaze diaplikasikan dengan kain atau kuas di atas lapisan cat sehingga melapisi permukaannya secara merata, setelah itu bisa dilanjutkan dengan proses highlight untuk menghasilkan pewarnaan yang soft seperti patina. Glazing juga akan menonjolkan detail ornament, celah-celah kayu, dan kerusakan-kerusakan permukaan dari pekerjaan physical distress di awal proses.




Hal-hal yang perlu diperhatikan pada proses finising antik

  • Pertimbangkan bentuk dan model barang

Tujuan dari proses finishing adalah untuk membuat produk menjadi lebih indah dan menarik. Karena itu pastikan proses finishing yang anda lakukan menghasilkan nilai dan keindahan pada produk yang anda finishing. Lihat dan kenali produk barang yang anda finishing dan kemudian pilihlah dan tentukan penampilan finishing yang paling sesuai dengan barang yang ada. Diskusikan baik-baik dengan pengguna barang dan kenali selera dari pengguna atau pembeli barangnya sehingga anda bisa memilih model dan penampilan finishing yang paling tepat

  • Pertimbangkan jenis kayu dan bahan dari produk

Produk furniture bisa dibuat dari berbagai macam jenis kayu dan bahan-bahan lain yang masing-masing memiliki sifat-sifat dan karakter yang berbeda-beda. Pastikan anda mengenali jenis bahan yang digunakan dari produk yang anda kerjakan dan sifat-sifatnya. Dengan demikian anda akan bisa memilih system dan proses finishing yang paling tepat untuk kebutuhan anda. Buat step panel dulu untuk menemukan proses finishing yang dibutuhkan untuk menghasilkan penampilan finishing yang diinginkan.




Buku yang berisi pengetahuan dan praktek-praktek praktis mengenai finishing mebel
Merupakan salah satu buku wajib bagi anda pelaku dan pemerhati finishing mebel

 more info : klik disini