Finishing Warna Duko untuk Produk Mebel Kayu dan Kayu
Finishing dengan warna duko adalah ketika warna permukaan kayu seluruhnya ditutup oleh pewarnaan dari lapisan cat yang diaplikasikan di atasnya. Warna duko ini dikenal juga dengan finishing opak, atau warna solid atau merupakan salah satu pilihan finishing yang banyak digunakan untuk produk-produk kayu. Finishing ini dikerjakan dengan satu jenis stain yang dikenal dengan nama base coat, primer atau paint yaitu pigmented coating yaitu cat yang memiliki warna. Cat ini akan membentuk lapisan film yang berwarna ketika diaplikasikan ke permukaan yang diinginkan.
Jenis-jenis warna duko
Fnishing warna duko ini merupakan salah satu model finishing yang memiliki banyak penggemar juga. Warna duko pada produk kayu akan memberikan kesan tersendiri bagi para penggunanya. Dengan warna kayu yang tertutup, maka finishing duko akan menghasilkan penampilan yang lebih kaku, namun tetap elegant dengan keindahan tersendiri. Finishing duko sendiri ada beberapa model dan jenis yang masing-masing akan memberikan kesan yang berbeda-beda.
- Warna duko full yang menutup total
Warna duko yang full ini adalah merupakan finishing yang benar-benar menutup keseluruhan karakter dari substrate di bawahnya. Warna kayu, tektur, pola serat dan pori kayu semuanya ditutup dengan warna dan cat yang dilapiskan di atasnya. Warna dan penampilan finishing sepenuhnya ditentukan oleh warna dan penampilan finishing yang digunakan. Proses finishing untuk warna duko ini membutuhkan lapisan cat yang tebal dan proses yang lama, terutama apabila diinginkan warna duko dengan gloss yang tinggi atau sangat rendah. Lapisan cat yang cukup tebal dibutuhkan bukan hanya untuk membentuk warna dan penampilan tetapi juga untuk mematikan serat dan pori kayu dan bahkan juga untuk menutupi masalah-masalah pada kayu.
- Warna duko antik
Warna duko yang antik ini adalah warna duko dengan kesan antik, yang tua dan kuno. Aplikasi glaze merupakan salah satu step yang dibutuhkan untuk membuat penampilan antik, kotor dan efek-efek lainnya. Selain penggunaan glaze, efek antik juga dilakukan dengan proses-proses distress fisik seperti luka benturan, dekok, lubang-lubang rayap, kayu pecah, dll.
Efek-efek antik yang lain seperti cat terhapus, cat terkelupas, cat pecah, juga bisa digunakan untuk menghasilkan penampilan yang lebih beragam. Penggunaan glaze memungkinkan penampilan finishing yang menampilkan pola serat dan pori kayu sehingga kesan alami kayu masih muncul memberi kesan pada finishing ini.
- Warna duko yang semi transparan
Warna duko yang semi transparan ini adalah finishing duko yang masih menampilkan warna dasar dari kayu atau substrat di bawahnya. Lapisan tipis dari cat duko yang dilapiskan di permukaan akan membentuk warna namun tidak menutup total warna kayu dibawahnya. Warna yang dihasilkan merupakan perpaduan antara warna kayu dengan warna cat yang dilapiskan. Pola serat dan pori-pori kayu masih akan kelihatan dan menghidupi finishing yang dihasilkan terutama pada kayu dengan karakter serat kayu yang kuat.
Aplikasi glaze bisa ditambahkan untuk memperkuat penampilan serat dan pori kayu atau untuk membuat kesan antik dan efek-efek special lainnya apabila diinginkan.
finishing duko antik
Material yang digunakan untuk finishing duko
- Base coat atau primer coat
Base coat atau primer adalah bahan finishing yang berfungsi untuk membentuk warna dari finishing. Primer atau base coat ini biasanya diaplikasikan di awal proses finishing untuk membentuk warna yang dinginkan. Ada beberapa jenis cat duko sesuai dengan jenis bahan yang digunakan, seperti cat PU duko, Cat Duko NC, Cat duko waterbase, Cat duko melamin, dll. Cat duko ini memiliki sifat-sifat fisik dan kimia sesuai dengan jenisnya seperti : waktu pengeringan, kekerasan, daya tutup, kemudahan pengamplasan, kekuatan, dll
- Enamel
Enamel adalah cat duko yang sekaligus berfungsi sebagai top coat. Cat ini ketika diaplikasikan selain membentuk warna juga akan membentuk gloss dari finishing. Cat ini bisa digunakan sebagai lapisan terakhir tanpa membutuhkan lapisan top coat diatasnya. Namun demikian pilihan gloss untuk enamel ini biasanya lebih terbatas dan kontrol terhadap hasil gloss dari finishing nya juga menjadi lebih sulit dibandingkan dengan top coat.
Seperti juga base coat atau primer, enamel ini juga tersedia dalam berbagai macam jenis seperti NC enamel, PU enamel, melamine enamel, dll.
- Sealer
Sealer adalah bahan cat yang berfungsi untuk melindungi warna dan mempersiapkan permukaan sebelum aplikasi top coat. Dalam finishing duko sealer biasanya diaplikasikan di atas warna duko untuk menghaluskan permukaan sebelum aplikasi top coat. Sealer juga dibutuhkan untuk melindungi warna dan efek antik, efek kotor, atau efek-efek special lainnya.
Seperti juga base coat dan enamel, sealer ini tersedia dalam beberapa jenis seperti NC sealer, melamin sealer, PU sealer, waterbase sealer, dll.
- Top coat
Top coat adalah lapisan terakhir pada finishing. Top coat mestinya diaplikasikan ketika seluruh proses pewarnaan termasuk segala efek-efek antik yang diinginkan sudah selesai dilakukan. Aplikasi top coat ini berfungsi untuk memberikan perlindungan terhadap finishing di bawahnya sekaligus membentuk gloss dari finishing.
Top coat tersedia dalam berbagai macam jenis, seperti nc, melamin, pu, waterbase, dll. yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan dan sytem finishing yang dibuat.
- Glaze atau bahan-bahan khusus apabila diperlukan
Glaze dibutuhkan terutama dibtuhkan untuk finishing duko antik untuk membuat efek antik atau efek kotor atau efek debu dll. Glaze juga bisa digunakan untuk membentuk penampilan seperti serat kayu pada finishing duko.
Bahan-bahan khusus lain mungkin dibutuhkan untuk membuat cat dengan special efek seperti cat pecah, cat tekstur, cat kotor, dll.
Proses finishing untuk warna duko
- Aplikasi filler dan dempul
Aplikasi filler merupakan langkah awal yang diperlukan untuk mengisi dan menutup serat kayu. Untuk warna duko yang full, filler yang digunakan adalah filler yang benar-benar bisa menutup pori dan serat. Beberapa orang menggunakan filler 2 komponen (lebih tepatnya adalah dempul) yang bisa menutup dan mematikan serat dan pori kayu.
Aplikasi dempul juga diperlukan untuk mengatasi masalah cacat-cacat kecil di permukaan seperti : dekok, celah, pinhole, dll. Dempul ini mestinya diaplikasikan pada awal kayu mentah sebelum aplikasi bahan finishing, namun bisa juga diaplikasikan di atas base coat ketika masalah-masalah kayu tersebut sudah Nampak lebih jelas.
Untuk finishing duko yang semi transparan, wood filler bisa juga digunakan untuk mengisi pori dan serat kayu dan menampilkannya dengan lebih maksimal. Aplikasi filler bisa ditinggalkan jika kayu tidak mempunyai serat dan pori yang dalam.
- Aplikasi cat duko
Cat duko adalah bahan finishing yang akan membentuk warna pada finishing. Cat duko yang digunakan bisa dipilih dari jenis dan warna sesuai dengan kebutuhan. Untuk finising duko yang full duko, maka cat duko yang dipilih mesti cukup tebal sehingga bisa menutup total seluruh permukaan di bawahnya. Untuk warna duko yang semi transparan, maka cat duko bisa dienceri sehingga masih bisa menampilkan warna substrate di bawahnya.
- Aplikasi sealer
Aplikasi sealer diperlukan untuk melapisi cat duko dan mempersiapkan permukaan supaya halus dan rata sebelum aplikasi top coat. Aplikasi sealer bisa juga dilakukan di awal proses untuk mempersiapkan permukaan supaya sudah halus dan rata sebelum aplikasi cat duko.
- Aplikasi glaze
Aplikasi glaze dibutuhkan jika menginginkan finishing duko yang antik. Glaze bisa digunakan untuk mengisi dan mewarnai serat dan pori kayu yang masih terbuka untuk tetap menampilkan karakter serat dan pori kayu yang ada. Glaze bisa juga digunakan untuk membuat efek-efek antik atau efek kotor yang dibutuhkan untuk finishing antik. Glaze juga bisa digunakan untuk meniru serat kayu pada finishing untuk bahan-bahan yang tidak mempunyai serat kayu yang bagus.
- Aplikasi top coat
Top coat adalah lapisan terakhir dari lapisan finishing yang berfungsi untuk memberi perlindungan pada hasil finishing sekaligus juga membentuk gloss dari finishing. Top coat merupakan bahan cat terakhir pada proses finishing pada umumnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada finishing duko
- Persiapan pada kayu atau bahan mentah
Persiapan pada bahan mentah merupakan salah satu faktor utama untuk menentukan hasil dan penampilan dari finishing. Pastikan bahan mentah sudah diamplas dengan standard yang benar sebelum proses aplikasi cat dilakukan. Beberapa kesalahan kecil seperti dekok dan lubang kecil mungkin masih bisa diperbaiki dalam proses finishing, namun untuk masalah yang terlalu besar mestinya diperbaiki dari awal. Lapisan finishing hanyalah lapisan tipis di permukaan yang tidak didesign untuk menyelesaikan masalah-masalah pada kayu dan substrate.
- Vareasi warna dasar dan serat kayu
Untuk finishing duko yang full nutup, maka adanya vareasi warna dasar dari bahan tidak terlalu menjadi masalah, karena akan tertutup sepenuhnya oleh lapisan finshing diatasnya. Namun untuk finishing duko yang semi transparan, maka warna dasar kayu yang bervareasi akan menimbulkan masalah konsistensi warna pada hasil finishing akhir. pastikan anda mengenali warna dasar kayu dan vareasi yang ada, gunakan proses penyamaan warna dulu di awal finishing apabila dibutuhkan.
Untuk warna antik yang menampilkan serat dan pori kayu, maka pola serat dan pori kayu merupakan salah satu unsur pembentuk penampilan pada finishing. Karena itu pastikan anda mengenali karakter serat dan pori kayu dan mengantisipasinya untuk menghasilkan penampilan finishing yang diharapkan.
- Pemilihan bahan finishing
Pemilihan bahan yang tepat sangat penting untuk bisa menghasilkan finishing yang tepat sesuai dengan kebutuhan warna penampilan dan kekuatan yang diinginkan. Pastikan anda mengetahui fungsi produk yang akan difinishing dan kualitas yang diharapkan termasuk ketahanan dan kekuatan lapisan finishing. Setelah itu pilihlah bahan finishing yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Untuk warna duko yang full dengan pori dan serat yang tertutup, maka cat 2 komponen seperti PU atau Melamin merupakan pilihan yang terbaik karena akan bisa menutup karakter kayu dengan lebih cepat. Namun untuk finishing duko yang antik, maka cat NC mungkin merupakan pilihan yang lebih baik karena kemudahan di proses aplikasinya.
Pastikan juga anda mengenali kekuatan dan ketahanan yang diinginkan. Untuk produk-produk outdoor, maka pastikan anda menggunakan cat untuk outdoor,. Apabila produk-produk yang digunakan adalah produk yang membutuhkan kuat dan keras seperti furniture untuk rumah makan atau café atau hotel, maka cat pilihlah cat yang kuat dan keras seperti PU atau Melamin.
- Getah kayu
Getah kayu yang muncul pada lapisan finishing akan menjadi masalah pada finishing dengan warna duko. Karena itu pastikan anda sudah siap untuk mengantisipasi hal ini. Gunakan bahan anti getah terhadap kayu kayu yang mempunyai getah seperti : kayu jati, kayu karet, kayu pinus, dll. Masing-masing getah kayu mungkin memiliki karakter yang berbeda-beda, karena itu kenali karakter kayu dan tangani masing-masing jenis kayu sesuai dengan karakternya masing-masing.
- Faktor bentuk dan tekstur permukaan
Faktor bentuk barang akan mempengaruhi penampilan, karena itu mesti hal ini mesti diantisipasi. Penampilan cat duko untuk permukaan dengan tektur akan dipengaruhi oleh pola dan bentuk dari tektur yang ada. Finishing antik yang menampilkan serat dan pori kayu akan dipengaruhi oleh pola serat dan pori yang ada pada kayu, finishing antik pada benda-benda dengan ukiran akan sedikit berbeda dengan penampilan pada bentuk-bentuk yang simple dan datar, dll. Karena itu pastikan anda mengantisipasi perbedaan penampilan yang dihasilkan dari faktor bentuk pada penampilan finishing.
- Proses aplikasi
Proses aplikasi adalah hal penting lain yang akan menentukan hasil finishing. Pastikan anda melakukan proses aplikasi dari setiap bahan dengan benar sesuai dengan aturan yang ada. Baca petunjuk data teknis dari setiap bahan finishing untuk mengetahui cara penggunaan bahan yang benar seperti cara pencampuran, waktu pengeringan,ketebalan lapisan, cara aplikasi, dll. Perhatikan juga cara pengamplasan yang diperlukan, pemilihan grade amplas yang benar sesuai dengan tahap-tahap yang dibutuhkan dan kehalusan permukaan yang diinginkan dari setiap tahap finishing.
Mulailah dengan pembuatan step panel untuk menemukan dan menentukan proses finishing yang dibutuhkan untuk warna finishing yang anda kerjakan. Lakukan test dan pengecekan terhadap panel warna yang anda hasilkan sebelum proses finishing pada produk anda lakukan untuk memastikan bahwa step panel yang anda buat sudah benar dan sesuai dengan kualitas yang diinginkan.