Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pigmen dan Stain dalam Wood Finishing

Pigmen adalah bahan yang digunakan sebagai pewarna pada proses finishing. Pada umumnya istilah pigmen merujuk pada pigmen anorganik yaitu partikel warna yang dari mineral atau bahan alam. Bahan alam atau mineral memiliki warna-warna tertentu ini ketika digiling sampai dengan kehalusan tertentu sampai berupa bubuk (pigmen powder) yang kemudian dicampur dengan bahan lain yaitu bahan pengikat (binder) dan dilarutkan sehingga membentuk cairan yang disebut sebagai stain yaitu bahan finishing yang berfungsi untuk membentuk warna. 

Pigmen anorganik ini sebenarnya tidak larut dalam cairan tetapi tercampur secara dalam bentuk suspensi, yaitu campuran yang tidak homogen. Ketika digunakan dalam proses finishing kayu, pigmen ini akan dibawa oleh pengencernya sehingga menempel dan tertinggal di permukaan kayu. Pigmen yang tertinggal di permukaan kayu ini akan memberi warna pada kayu yang dilapisinya sehingga akan mengubah dan membentuk warna pada finishing

Selain pigmen anorganik ini ada juga pewarna (pigmen) yang lain yang dinamakan dengan nama dye atau biasa juga disebut sebagai pigmen organik. Pigmen organik ini dibuat dari bahan berbasis hidrokarbon atau dari sintesa dari hasil tanaman. Pigmen organic ini mempunyai partikel-partikel dengan ukuran yang lebih kecil dan bisa larut sempurna dalam pelarutnya dan membentuk campuran yang homogen. Pigmen organik ini bisa meresap lebih dalam pada kayu sehingga bisa memberikan pewarnaan yang lebih transparan dan lebih jernih dibandingkan dengan pigmen anorganik. 

Perbandingan antara pigmen organik dan anorganik secara sederhana bisa dilihat pada tabel berikut ini.



Fungsi pigmen

Pigmen mempunyai fungsi yang sangat penting dalam industri finishing. Pemakaian pigmen di industri finishing mungkin tidak terlalu banyak secara volume, namun dari segi biaya, pigmen merupakan salah satu material dengan harga yang sangat tinggi. Sebagian besar dari pekerjaan finishing di industri kayu adalah proses pewarnaan yang pada hakekatnya adalah aplikasi pigmen.

  • Membuat dan membentuk warna dari finishing

Fungsi utama dari pigmen adalah membentuk warna dan penampilan finishing. Pewarnaan merupakan salah satu proses yang paling penting pada proses finishing. Pewarnaan dan penampilan dari finishing sangat ditentukan oleh pemilihan pigmen yang digunakan, pencampurannya dan pengaplikasiannya pada benda yang difinishing. 

  • Melindungi warna kayu, sehingga menjadi lebih stabil

Pigmen juga berfungsi untuk membuat warna finishing menjadi lebih stabil. Kayu secara alamiah akan bereaksi pada saat terkena sinar ultra violet, penggunaan pigmen dalam proses finishing akan melindungi kayu dan membuat warna kayu lebih stabil.

  • Menampilkan keindahan serat dan pori kayu

Pigmen bisa digunakan untuk mengisi dan mewarnai pori dan serat kayu sehingga bisa menghasilkan penampilan yang lebih hidup dan menarik khas kayu.

  • Menghasilkan kesan dan efek special

Aplikasi pigmen dengan teknik khusus bisa dibuat untuk membuat corak-corak dan efek-efek special yang merupakan karya seni yang menarik. 

Stain

Pigmen pada dasarnya berupa partikel-partikel padat atau bubuk halus, karena itu supaya bisa digunakan maka dia mesti dicampur dengan bahan lain yaitu binder dan thinner. Stain adalah pigmen yang sudah dicampur dengan binder, thinner dan bahan-bahan lain sehingga sudah siap digunakan dalam proses finishing. Binder adalah bahan pengikat yang membuat pigmen bisa melekat pada permukaan yang dilapisinya sesuai dengan pewarnaan yang diinginkan. Jenis dan komposisi resin dalam campuran pigmen akan menentukan sifat-sifat dari pewarnaan yang dihasilkan. Sedangkan thinner adalah pengencer atau bahan yang membuat binder dan pigmen menjadi cairan yang siap digunakan dalam proses finishing. Pemilihan dan komposisi dari pigmen, binder dan thinner ini yang akan menentukan jenis dan sifat-sifat dari stain atau campuran pigmen yang dihasilkan. Berdasarkan jenis binder, ada beberapa jenis stain yang biasa digunakan dalam industri finishing kayu yaitu

  • Wood stain

Adalah stain yang mengandung binder berupa resin dalam kadar yang sangat kecil. Wood stain merupakan campuran yang encer dan biasanya diaplikasikan pada permukaan kayu untuk membentuk warna-warna transparan yang masih menampilkan warna dasar, pola serat dan pori-pori kayu. Wood stain ini akan meresap pada kayu atau melapisi permukaan kayu sehingga merubah warna kayu dengan penampilan yang alami. Wood stain ini selanjutnya membutuhkan pelapisan dengan sealer atau top coat supaya terkunci dan tidak terhapus pada saat produk digunakan.

  • Glaze

Glaze adalah pigmen yang dicampur dengan binder khusus supaya bisa diaplikasikan di atas sealer, top coat atau lapisan cat yang lain. Glaze ini adalah stain yang digunakan untuk mengisi pori dan serat kayu sehingga menampilkan keindahan pola serat dan pori kayu secara maksimal. Glaze juga banyak digunakan untuk membuat efek-efek special pada finishing. 

  • Base coat

Base coat adalah piment yang dicampur dengan binder bahan sejenis sealer dengan prosentasi yang besar. Base coat memiliki sifat seperti halnya sealer atau coating (cat) yaitu bisa melapisi kayu dan membentuk lapisan film. Base coat ini bisa digunakan untuk membuat warna-warna solid, warna duko yaitu ketika warna kayu tertutup seluruhnya oleh warna dari base coat

  • Enamel

Enamel adalah pigmen yang dicampur dengan binder bahan sejenis top coat. Enamel ini digunakan untuk membentuk warna-warna duko seperti halnya base coat. Bedanya kalau base coat membutuhkan pelapisan dengan top coat, kalau enamel bisa diaplikasikan sebagai lapisan terakhir tanpa harus dilapisi dengan top coat diatasnya. 

  • Toner

Toner adalah stain yang diberi binder sejenis clear coat tetapi dalam prosentasi yang kecil. Toner ini berfungsi untuk membuat campuran stain menjadi lebih stabil dan bisa memberikan ikatan yang lebih baik antara pigmen dengan substrat yang dilapisinya. Toner ini banyak dipakai untuk menggantikan wood stain pada kondisi-kondisi khusus, seperti pada kayu yang sangat porous (untuk mengurangi penyerapan stain yang berlebihan), atau pada substrat dengan permukaan yang sangat solid (untuk memperkuat perekatan stain).

  • Thinner (pengencer)

Untuk dapat digunakan, maka campuran pigmen dan binder harus diencerkan supaya dapat diaplikasikan pada proses finishing. Thinner yang digunakan tergantung pada jenis pigmen dan binder yang digunakan. Menurut jenis thinnernya maka ada beberapa jenis stain seperti : waterbase stain, oil base dan solvent base. Begitu juga dengan base coat, enamel, toner atau glaze ada beberapa jenis tergantung pada pengencer yang digunakan.

Pencampuran pigmen untuk membentuk warna

Pigmen yang sudah dicampur dengan binder dan thinner bisa langsung digunakan pada proses finishing selama warnanya cocok. Sebagian besar pabrik bahan finishing kayu menyediakan katalog warna stain yang bisa dipilih dan digunakan sesuai dengan kebutuhan, namun apabila diperlukan maka pigmen bisa dicampur dan ditambahkan lagi untuk mendapatkan warna yang diinginkan. Untuk membantu proses pencampuran warna, maka silakan baca di artikel kami sebelumnya : Pencampuran warna

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat memilih dan menggunakan stain

Sebenarnya saat ini, sudah tersedia berbagai macam stain yang disediakan oleh industri bahan finishing, yang sudah siap dipilih dan digunakan oleh para pelaku industri finishing kayu. Namun demikian anda bisa juga menggunakan dan melakukan pencampuran pigmen sendiri untuk melakukan proses finishing yang anda kerjakan. Namun demikian untuk melakukan pencampuran pigmen dan stain, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu : 

  • Jenis pigmen

Pigmen mempunyai banyak jenis, masing-masing memiliki sifat dan karakter yang bisa jadi berbeda-beda. Pada saat anda memilih stain untuk kebutuhan proses finishing anda, maka pastikan anda mengetahui jenis stain yang anda butuhkan dan pastikan anda menggunakan stain dan pigment yang sesuai dengan kebutuhan anda. 

Jika anda mencampur stain, atau menambahkan pigmen, maka pastikan anda mengenal jenis stain dan pigment yang anda akan gunakan dan pastikan anda melakukan pencampuran pigmen yang sejenis. Pencampuran pigmen jenisnya tidak sama akan menghasilkan pewarnaan yang tidak stabil.

  • Jenis binder

Binder merupakan pengikat yang akan menentukan sifat dan karakter utama dari stain. Apabila anda akan melakukan pencampuran stain, maka pastikan anda hanya mencampur stain dari binder yang sama. Apabila anda akan menambahkan pigmen ke dalam campuran stain tertentu, maka pastikan pigmen yang anda tambahkan cocok dan bisa bercampur dengan baik dengan stain dan binder yang sudah ada.

  • Lakukan test pada skala kecil sebelum melakukan aplikasi pada ukuran besar

Apabila anda ingin melakukan pencampuran pada stain, pigmen dan cat yang lain, maka selalu lakukan test dulu dengan ukuran kecil. Lakukan pencampuran pada ukuran kecil kemudian lihat apakah pencampuran bisa terjadi dengan baik, diamkan selama beberapa hari apakah campuran yang dibuat stabil dan tidak rusak. Lakukan proses aplikasi pada proses finishing dan lihat hasilnya. Lakukan segala macam  test untuk memastikan bahwa yang anda lakukan tidak menjadi masalah di kemudian hari.





Buku yang berisi pengetahuan dan praktek-praktek praktis mengenai finishing mebel
Merupakan salah satu buku wajib bagi anda pelaku dan pemerhati finishing mebel

 more info : klik disini