Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Masalah kayu pecah (crack, gap), cara mengatasi dan mencegahnya

Salah satu masalah yang sering ditemui pada produk kayu adalah adanya kayu pecah, atau gap atau crack pada kayu. Kayu yang pecah ini bisa berupa retak kecil atau tipis saja (crack), atau bisa berupa celah kayu (gap) yang besar dan lebar. Gap atau crack ini bisa muncul di tengah papan panel atau bisa juga muncul di sambungan antar panel yang lebar atau bisa saja sambungan yang bersilangan antar ujung kayu. Apapun bentuknya, masalah kayu retak, gap, atau crack ini akan menjadi masalah pada produk kayu. Adanya kayu pecah ini akan menunjukkan kualitas produk yang rendah dan akan mengurangi nilai keindahan dari produk. Gap yang terlalu besar dan parah, bahkan menunjukkan kurangnya kekuatan atau konstruksi dari produk kayu.

masalah kayu pecah


Penyebab pecah kayu

Kayu pecah, gap atau crack pada produk kayu bisa terjadi karena beberapa hal yaitu antara lain : karena pergerakan kayu dan pengeleman kayu yang tidak sempurna dan karena pemilihan konstruksi yang kurang tepat. 

  • Pengeleman kayu yang tidak sempurna

Kayu disatukan dan disambung dengan menggunakan lem kayu, karena itu dibutuhkan pengeleman dan penyatuan yang sempurna untuk bisa menghasilkan ikatan antar kayu yang kuat. Ada banyak lem kayu yang saat ini tersedia di pasaran dan masing-masing menawarkan kelebihan dan keunggulannya masing-masing. Namun perlu diingat bahwa masing-masing jenis lem tersebut mempunyai spesifikasinya masing-masing sehingga perlu dipastikan untuk memilih dan menggunakan lem sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi produk. Selain itu setiap lem memiliki proses penggunaan masing-masing yang harus diikuti, seperti komposisi pencampuran, waktu pengeringan, tekanan pengepresan, suhu pengeringan, dll. 

Untuk mendapatkan  hasil pengeleman yang terbaik, maka pastikan proses pengeleman dilakukan sudah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan dilakukan dengan proses yang benar sesuai dengan rekomendasi dari lem yang digunakan.

  • Masalah pergerakan kayu

Kayu basah merupakan salah satu penyebab utama dari kasus pecah kayu. Kayu yang basah akan mengeluarkan air dari dalamnya dan proses ini diikuti dengan proses penyusutan dan pengurangan volume kayu. Apabila hal ini terjadi pada kayu yang sudah menjadi produk, maka kayu akan pecah, retak atau renggang. Karena itu pengeringan kayu merupakan hal yang mutlak harus dilakukan untuk memulai proses pembuatan produk kayu. Pastikan kayu dikeringkan dulu sampai kadar air yang seharusnya sebelum disambung dan dirakit untuk membangun semua jenis produk kayu. Untuk lebih jelas silakan lihat atikel kami yang lain : Masalah kayu basah 

  • Masalah pemilihan konstruksi

Masalah lain yang menjadi penyebab timbulnya gap adalah masalah pemilihan model sambungan dan konstruksi. Kayu adalah bahan yang bersifat higroskospis, artinya kayu akan menyerap dan mengeluarkan air untuk menyesuaikan dengan kondisi kelembaban udara di sekitarnya. Proses ini akan diikuti oleh perubahan volume dan ukuran kayu. Kayu akan memuai pada saat kadar airnya naik dan sebaliknya akan menyusut pada saat kadar airnya turun. Pemuaian dan penyusutan kayu ini merupakan hal yang alami dan akan selalu terjadi, terutama pada daerah dimana lingkungan di sekitarnya mengalami fluktuasi kelembaban udara.  

Untuk itu sebaiknya konstruksi dari produk kayu dibuat dengan mengakomodasi resiko pergerakan kayu ini. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain : hindari penggunaan kayu yang terlalu lebar, sedapat mungkin pilihlah kayu yang seragam untuk disatukan, dan berikan tambahan kekuatan dengan purus atau dowel pada titik sambungan. Untuk beberapa sambungan yang beresiko tinggi untuk retak, maka sebaiknya diberi ruang atau allowance untuk mengakomodasi pergerakan kayu.

Cara mencegah dan mengurangi resiko gap atau crack

Lakukan proses produksi yang benar

Untuk mencegah atau mengurangi resiko masalah pecah pada kayu tentu saja dengan mengatasi penyebabnya seperti yang sudah diterangkan di atas tersebut. Yaitu dengan cara : memastikan kayu sudah kering dan stabil pada saat dirakit dan dipasang, melakukan pengeleman dengan tata cara yang benar dan melakukan pemilihan konstruksi dan penyambungan sesuai dengan sifat dan karakter kayu.

  • Proses finishing

Proses finishing merupakan salah satu cara yang bisa membantu mengurangi masalah crack atau gap atau pecah kayu. Pelapisan pemukaan kayu dengan lapisan finishing yang tepat akan menutup dan mengurangi porositas kayu. Hal ini akan membuat kayu menjadi lebih stabil dan mengurangi resiko pergerakan kayu. 

  • Penggunaan veneer

Panel kayu bagaimanapun juga adalah bahan alam yang sifat-sifatnya bervareasi dari satu potongan dengan potongan lainnya. Panel kayu bisa memiliki nilai susut yang berbeda-beda antara satu batang dengan batang lainnya, sehingga apabila disatukan tidak benar-benar homogen. Karena itu penggunaan kayu lebih bersiko untuk timbul masalah akibat dari perbedaan nilai susut dan muai tersebut. 

Untuk mengurangi resiko tersebut, maka sangat disarankan penggunaan veneer untuk pembuatan papan panel yang berukuran lebar dan besar. Veneer yang ditempelkan pada kayu laminasi atau pada engineering wood akan menghasilkan papan panel yang lebih stabil dan aman dari resiko pecah dibandingkan dengan kayu solid.

Cara memperbaiki panel yang sudah pecah atau retak.

Apabila panel atau produk kayu sudah pecah, maka tidak ada cara lain kecuali memperbaikinya. Proses revisi dan perbaikan kayu pecah ini tentu saja tidak sempurna dan banyak menyisakan penampilan yang kurang sempurna, namun mungkin merupakan satu-satunya pilihan yang bisa dilakukan. Berikut ini proses koreksi untuk masalah kayu pecah.

  • Pastikan kayu sudah kering

Perbaikan retak kayu ini menjadi tidak berguna apabila kayu masih bergerak, karena itu langkah awal yang pelu dilakukan adalah dengan memastikan kayu sudah kering. Cek kadar air kayu, pastikan kayu sudah kering sesuai dengan standard semestinya. Apabila kayu masih basah, maka sebaiknya produk tersebut dikeringkan atatu ditunggu sampai kering dulu sehingga kayu sudah stabil dan tidak ada lagi pergerakan kayu yang ekstrem sebelum diperbaiki.

  • Lakukan pengeleman pada kayu yang retak

Pengeleman diperlukan untuk mengikat dan menyatukan kayu yang pecah. Pada retak yang kecil, maka lem kayu bisa langsung dimasukkan ke dalam retakan sehingga mengikat antar kayu dan sekaligus mengisi retakan yang ada. Gunakan lem yang kuat dan cepat kering untuk menghasilkan ikatan yang kuat antar permukaan kayu.

  • Penyisipan dengan potongan kayu

Apabila retakan terlalu besar atau lebar, maka lem kayu saja tidak cukup untuk mengisi retakan yang ada. Karena itu disarankan untuk menggunakan potongan kayu tipis untuk mengisi celah atau gap yang ada. Potong kayu tipis sesuai dengan lebar celah ukuran retakan atau celah yang ada. Kasih lem pada kedua permukaannya kemudian sisipkan secara hati-hati pada celah sehingga mengisi dan menutupnya secara sempurna. Potong ujung kayu yang menonjol dan ratakan dengan amplas sampai diperoleh permukaan yang rata.

  • Touch up dan refinishing

Setelah masalah crack atau gap ini diperbaiki secara konstruksi dan bentuk, maka proses berikutnya adalah perbaikan secara penampilan. Apabila produk yang bermasalah tidak mempunyai lapisan finishing, maka perbaikan penampilan cukup dilakukan dengan proses pengamplasan saja. Lakukan pengamplasan pada permukaan yang diperbaiki sampai diperoleh permukaan dengan kerataan dan kehalusan yang seragam di seluruh bagiannya.

Apabila masalah crack ini terjadi pada produk yang sudah dilapisi bahan finishing, maka proses perbaikan menjadi lebih rumit dan merepotkan. Akan ada sedikit bagian pemukaan yang terkelupas dan menghasilkan pemukaan dengan warna dan penampilan yang berbeda. Untuk itu diperlukan proses refinishing ulang di bagian yang terbuka tersebut. Untuk bahan finishing yang sederhana seperti cat nc, shellac, atau oil finish, mungkin proses revisi bisa dilakukan dengan hasil yang baik. Namun untuk finishing dengan lapisajn film yang tebal, maka proses touch up ini relatif sulit dan seringkali tidak bisa menghasilkan hasil yang sempurna. Maka pembersihan lapisan finishing di seluruh permukaan dan proses refinishing ulang mungkin menjadi pilihan yang lebih cepat dan mudah dilakukan dengan hasil yang baik



Buku yang berisi pengetahuan dan praktek-praktek praktis mengenai finishing mebel
Merupakan salah satu buku wajib bagi anda pelaku dan pemerhati finishing mebel

 more info : klik disini