Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

kayu pinus

Kayu pinus merupakan salah satu kayu yang populer dalam industri woodworking. Di Indonesia kayu ini seringkali disebut dengan nama "jati belanda", satu istilah yang tidak terlalu tepat karena sebenarnya sifat kayu pinus dan jati sangat berbeda. Di Anerika dan Eropa kayu pinus ini juga dikenal sebagai salah satu bahan baku utama untuk industri woodworking karena ketersediaanya yang melimpah dan harganya relatif murah. Kayu pinus ini digunakan untuk banyak keperluan seperti untuk bahan baku furniture, pagar, lantai rumah, architectural produk, bahkan untuk konstruksi dan dinding rumah. Kayu pinus ini sebenarnya ada banyak jenis yang masing-masing memilki sifat dan penampilan yang berbeda-beda.
Jenis pinus yang paling banyak dikenal dalam industri woodworking adalah pinus radiata dan pinus merkusil. Pinus radiata ini banyak tumbuh di daerah Australia dan Selandia Baru. Pinus Merkusil lebih banyak ditanam di Eropa dan Amerika bersama dengan jenis pinus yang lain. Pinus Merkusil juga banyak dibudi dayakan di Indonesia, terutama untuk penghijauan di lereng-lereng gunung dan dataran tinggi di Jawa dan Sumatra.


kayu pinus
kayu pinus


Di Eropa dan Amerika ada lebih banyak spesies pinus yang dipergunakan untuk berbagai macam keperluan. Beberapa jenis pinus mempunyai kekuatan yang cukup baik dan bisa digunakan untuk konstruksi bangunan, pagar, dinding rumah, pintu dan bahkan produk-produk untuk outdoor. Untuk keperluan dalam negri, kayu pinus sebagian besar dibuat untuk produk-produk indoor seperti: mebel, lantai dan dekorasi ruangan. Di Indonesia, penggunan kayu pinus untuk keperluan konstruksi sangat jarang, karena kayu pinus di pasar lokal masih tergolong mahal dan kekuatannya relatif rendah dibanding dengan kayu-kayu lainnya.

Kelebihan kayu pinus
  • Mempunyai penampilan dan serat yang indah
Kayu pinus memiliki penampilan yang sangat indah, mungkin karena alasan ini kayu ini dinamakan sebagai " jati Belanda". Kayu pinus memiliki serat dengan pola yang indah dan karakter yang kuat, dengan finishing yang tepat kayu ini bisa menghasilkan berbagai macam produk dengan penampilan yang menarik. Kayu pinus memiliki warna dasar coklat kekuningan, yang sangat menguntungkan, karena secara alamiah bisa diwarna dengan banyak pilihan warna tanpa banyak kesulitan.
  • Harga relatif murah
Kayu pinus di industri woodworking termasuk relatif murah. Kayu ini dapat tumbuh dengan cepat dan dapat dibudidayakan dengan relatif mudah. Di Eropa dan Amerika penggunaan kayu ini sangat meluas seperti untuk furniture mass product, dinding, pagar dan bahkan untuk palet yang harganya murah.
  • ketersediaan yang melimpah
Kayu pinus ini juga sangat melimpah dan banyak tersedia di industri woodworking. Selain dari industri kayu dalam negri, kayu pinus dapat diimport dari banyak negara dengan mudah.

Veneer pinus

Selain kayu solid, pinus juga banyak yang diproses sebagai veneer, (lembaran kayu yang tipis). Veneer ini kemudian ditempelkan pada plywood, MDF, particle board yang dipakai sebagai papan panel menggantikan panel kayu. Veneer pinus ini juga banyak dimanfaatkan membuat panel dengan banyak keuntungan seperti : harga lebih murah, sifat yang lebih terkontrol, panel yang lebih stabil, pengaturan pola dan arah serat yang lebih fleksibel, dll. (Silakan baca artikel saya yang lain di :  veneer kayu 


Penggunaan kayu pinus
  • untuk bahan baku mebel
Salah satu penggunaan utama kayu pinus adalah untuk bahan baku mebel. Berbagai macam mebel bisa dibuat dari kayu pinus. Mulai dari mebel-mebel dengan model-model yang sederhana sampai dengan mebel dengan bentuk yang rumit. Dengan harga yang relatif murah dan penampilannya yang menarik, kayu pinus cukup luwes untuk dibangun menjadi berbagai macam produk mebel, mulai dari mebel-mebel yang sederhana dengan harga yang murah sampai dengan mebel-mebel yang mahal dengan design dan finishing yang spesial.

Almari dari kayu pinus

  • Arsitektural produk
Penampilan serat nya yang indah merupakan salah satu nilai lebih dari kayu pinus, karena itu kayu ini banyak dimanfaatkan sebagai pembentuk untuk unsur dekoratif. Kayu pinus yang memiliki karakter serat yang kuat dan indah, dapat menampilkan keindahan alamiah kayu yang membawa suasana country, segar dan alami. Dengan warna dasar kayu coklat, kuning muda kayu pinus juga dapat difinishing dengan berbagai macam warna tanpa banyak kesulitan






Kekurangan kayu pinus

  • Kayu pinus beresiko terkena jamur
Salah satu masalah yang sering ditemukan pada kayu pinus adalah adanya jamur. Jamur kayu pinus ini sering menjangkiti kayu pinus mulai pada saat kayu pinus ditebang dan dikeringkan. Apalagi kayu pinus ini banyak tumbuh di daerah pegunungan yang cenderung basah dan lembab. Jika kayu pinus terjangkit jamur, maka akibatnya akan timbul blue stain yang akan mengganggu penampilan dan warna kayu. Karena itu penebangan dan pengolahan kayu pinus harus dikerjakan dengan hati-hati dan teliti. Kayu sudah ditebang harus segera diberi obat anti jamur dan dikeringkan sebelum terjangkit oleh jamur, keterlambatan dalam pemberian anti jamur dan pengeringan akan mengakibatkan timbulnya jamur dan blue stain.
Kayu pinus yang sudah kering juga harus dijaga supaya tetap kering, ruang penyimpanan kayu harus dijaga untuk tetap kering. Ruangan yang lembab akan mengundang jamur dan mengakibatkan masalah pada kayu.

  • Kayu yang lunak.
Kayu pinus adalah kayu yang relatif lunak, karena itu kayu ini harus ditangani secara hati-hati. Kayu yang lunak ini akan mudah menempel pada amplas, akibatnya amplas akan cenderung menghabiskan amplas. Bulu-bulu kayu pinus susah dipotong dan cenderung "tidur" dan menempel pada permukaan sehingga pengamplasan menjadi tidak sempurna. Pengamplasan yang tidak sempurna ini akan menjadi masalah pada saat kayu pinus difinishing dengan warna yang bagus, terutama finishing dengan glaze yang menghendaki keindahan serat kayu yang maksimal. Untuk mengatasi hal ini, pengamplasan kayu pinus harus dilakukan dengan benar. Silakan lihat artikel tentang : pengamplasan kayu 

  • Porositas yang tinggi
Kayu pinus mempunyai porositas yang tinggi, artinya kayu ini mempunyai daya serap yang tinggi. Pada saat difinishing, kayu ini cenderung menyerap bahan finishing yang lebih banyak. Pada aplikasi stain, penyerapan stain yang berlebihan beresiko membuat warna menjadi tua, yang menjadikan masalah warna. Daya serap yang tinggi ini juga akan cenderung meningkatkan konsumsi cat (coating). Aplikasi cat 1 kali akan langsung diserap habis oleh kayu tanpa meninggalkan lapisan film di permukaan. Dibutuhkan aplikasi coating ekstra disertai dengan pengamplasan yang baik untuk menghasilkan permukaan film yang rata dan halus.

  • Kandungan minyak  
Kayu pinus juga mengandung getah atau minyak, yang bisa mengganggu penampilan finishing. Minyak pinus ini seringkali muncul pada bagian mata kayu, dan akan terlihat sebagai noda kuning kecoklatan pada permukaan. Minyak pinus ini tidak akan kelihatan dan mengganggu pada finishing-finishing dengan warna transparan, namun akan sangat mengganggu pada finishing dengan warna-warna putih. 
Karena itu, untuk finishing dengan warna putih dan warna-warna solid maka sebaiknya diaplikasikan anti getah pada mata pinus.


Buku yang berisi pengetahuan dan praktek-praktek praktis mengenai finishing mebel
Merupakan salah satu buku wajib bagi anda pelaku dan pemerhati finishing mebel

 more info : klik disini